Artinya: "Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya."
Hal ini menunjukkan pentingnya mengarahkan ilmu kepada Allah dan tidak menggunakannya untuk kesombongan atau penyimpangan, ilmu yang tinggi harus diiringi dengan hati yang tunduk dan sikap rendah hati.
Perlu ditegaskan kembali seseorang yang mendapatkan julukan ulama selain memiliki ilmu yang tinggi juga harus memiliki adab, seorang ulama itu seharusnya menjadi contoh atau teladan yang baik. Islam sangat menekankan hubungan erat antara ilmu dan adab, berilmu tanpa adab hanya akan membawa diri pada kesombongan, Iblis adalah contoh nyata dari bagaimana ilmu tanpa adab bisa menjadi sumber kehancuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H