MIDI controller adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengirim sinyal MIDI (Musical Instrument Digital Interface) ke komputer kamu. MIDI controller ini tidak dapat menghasilkan suara sendiri, namun berfungsi untuk men-trigger suara digital di software/plugin yang kamu gunakan (contoh: software synthesizer, drum, dsb). Sinyal MIDI ini dapat kita kirim melalui beberapa cara dengan menggunakan MIDI controller, antara lain dengan piano key, pad, fader, button/tombol, dan knob pada controller-mu.
MIDI controller sendiri sangat berguna bagi kamu yang ingin melakukan produksi musik elektronik dengan setup-mu. Beberapa produk MIDI controller pun sudah ter-bundle dengan plugin-plugin/software berkualitas audio tinggi secara gratis, sehingga kamu tidak perlu pusing lagi mencari software/plugin untuk aktivitas recording-mu.
Berikut beberapa rekomendasi MIDI controller dari saya dengan harga di bawah 2 Juta Rupiah yang berkualitas dan beberapa fitur andalannya :
- Akai MPK Mini MK II (25 mini keys, 8 pads, 8 assignable knobs, onboard arpeggiator)
- Novation Launchkey Mini Mk3 (25 mini keys, 16 RGB Pads, 8 assignable knobs, transport control)
- Alesis V25 (25 full sized keys, 8 pads, 4 assignable knobs, pitch & mod wheels)
- Worlde Panda Mini (25 mini keys, 8 backlit pads, 4 assignable knobs, 4 assignable sliders)
MIDI controller yang saya rekomendasikan di atas adalah tipe keyboard controller . Tipe MIDI controller yang tersedia di pasaran sendiri sangat beragam mulai dari controller pad, control surface, dll. Walaupun kamu tidak tertarik dengan produksi musik elektronik, MIDI controller ini akan tetap sangat berguna untuk efektivitas workflow kamu ketika recording. Jika kamu seperti saya, kamu mungkin adalah tipe orang yang cenderung malas untuk meng-klik mouse berulang kali ketika sedang recording untuk mengatur parameter-parameter di DAW atau plugin yang kamu gunakan. Sebagai musisi, kita terbiasa untuk melakukan aktivitas kita pada sebuah instrumen, bukan pada mouse.
Dengan MIDI controller, kamu bisa mengontrol software dan plugin tanpa harus meraih mouse komputer kamu! Hal ini disebut dengan istilah MIDI Mapping, di mana kamu bisa memprogram MIDI controller-mu untuk mengatur parameter-parameter atau men-trigger komando tertentu yang kamu inginkan.
Misalnya, dibanding meng-click and hold lalu menggeser-geser mouse untuk mengatur volume salah satu track pada DAW mixer, kamu bisa memprogram agar parameter volume track tersebut dapat diatur melalui salah satu fader atau knob MIDI controller kamu! Beberapa MIDI controller (salah satunya favorit saya, Native Instruments Komplete Kontrol M32) bahkan sudah memprogram Mapping ini secara otomatis. Tinggal colok USB, dan parameter-parameter di software kamu pun sudah bisa langsung diatur melalui MIDI Controller. Sungguh praktis!
8. Lainnya
Kabel/Jack. Maksud saya, pastikan bahwa kamu memiliki tipe kabel/jack yang sesuai dengan kebutuhan setup home recording-mu. Kabel XLR, 1/4, RCA, atau TRS, pastikan bahwa perangkat-perangkat ini sudah kamu miliki dan terjaga kondisinya (tak ada yang lebih annoying dibandingkan dengan kabel rusak saat kamu sedang recording).
Stand Mic. Perangkat ini digunakan untuk menopang mic anda saat proses recording. Nuff said.
Acoustic treatment/Peredaman suara? Menurut (lagi, pendapat kontroversial) saya, bukanlah hal yang wajib dilakukan oleh seorang musisi kamar. Tentu, peredaman suara secara profesional akan sangat membantu pada kualitas rekaman audio-mu, namun bukan berarti bahwa ruangan tanpa acoustic treatment tidak bisa sama sekali anda gunakan untuk recording.