Keduanya bersama di kamar hotel pukul Sembilan belas dua puluh satu hingga suara azan subuh yang keluar dari pengeras mesjid yang tak jauh dari hotel membangun kan mereka.
Langit cerah. Embun panggi masih terperangkap di daun pohon halam hotel. Di jalan telah padat ojek dan mikrolet bertarung melawan waktu mengais rupiah. Tukang sapu dengan linca memainkan sapunya membersihkan sampa di bibir jalan. Ahamad keluar dengan kos oblong, meninggalkan hotel.
Dua wajah telah menantinya di rumah. Ia menyelinap masuk lewat pintu samping yang sudah terbuka sebelumnya. Padahal pintu itu sengaja di buka istrinya agar Ia melewatinya dan teranyata Ia terjebak.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H