Mohon tunggu...
Muhammad Rasyad Firdaus
Muhammad Rasyad Firdaus Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penuntut Ilmu

Senang membaca, menulis, kuliner, dan travelling. Lulusan Madrasah Aliyah Al-Ma'tuq tahun 2024. Kelahiran Madiun 26 Juni 2006. Saat ini sedang berjuang untuk mengharap ridha Allah dan kedua orang tua, juga meraih masa depan dunia dan akhirat yang bahagia dan tenang atas izin Allah

Selanjutnya

Tutup

Roman

Konten Mesra-mesraan, Apakah Bisa Menjadi Konten yang Membodoh-bodohi?

3 Agustus 2024   07:32 Diperbarui: 3 Agustus 2024   12:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-photo/classy-wedding-rings-sparkle-standing-white-velvet-box_1612754.htm#fromView=search&page=1&position=51&uuid=faa29dfb

Di era modern ini, era yang sudah dipenuhi sarana-sarana yang memudahakan urusan kita. Kita menjumpai media sosial.

Media sosial, tempat di mana manusia bisa mengupload apa saja yang dia mau. Baik aktivitas sehari-hari, keluh kesah, ilmu, kata-kata, foto-foto, video dan lain sebagainya. Sehingga orang lain dapat mengetahui dan menyaksikannya secara mudah.

Salah satu dari media sosial tersebut adalah Instagram dan TikTok. Kita dapat memanfaatkannya untuk mengupload apa saja yang kita mau. Dan kini manusia sudah banyak yang memanfaatkan dua media sosial tersebut untuk mengupload apa saja. Sehingga orang lain bisa mengetahui dan menyaksikannya.

Instagram dan TikTok sudah dipenuhi konten yang bermacam-macam, baik yang bermanfaat maupun tidak, penting maupun tidak. Sudah padat sekali dua media sosial ini.

Dan akhir-akhir ini juga sebagian dari pasutri juga memanfaatkan dua media sosial tersebut untuk mengupload cinta-cintaan dan mesra-mesraan antara mereka. Dan hal ini sudah dapat kita temukan banyak sekali. Khususnya di Indonesia ini. Bahkan konten seperti ini sering muncul di FYP.

Mulai dari pernikahan, bulan madu, jalan-jalan bersama, saling berbahagia, romantis, dan lain-lain. Terkadang diberikan tulisan entah di caption ataupun pada videonya langsung.


Saya juga melihat bahwa orang yang membuat konten seperti itu memiliki banyak follower. Sampai-sampai mereka layak untuk menjadi Brand Ambassador ataupun mengendorse.

Perkontenan seperti ini sudah banyak dilakukakan dan jumlah konten kreatornya tidak sedikit. Khususnya yang menikah di usia yang sangat muda, tidak sedikit yang membuat konten semacam itu.

Saya tidak mengetahui apa tujuan mereka membuat konten semacam itu. Karena saya sendiri tidak melakukannya, apalagi saya belum menikah, hehe. Tapi, meskipun begitu saya juga pernah membaca tulisan beberapa orang yang menyinggung masalah ini lebih dahulu dari saya.

Saya memang belum menikah, usia masih 18 tahun. Tapi tak mengapa bagi saya bila memahami seluk beluk seputar dunia pernikahan. Agar ketika sudah datang waktunya dan sudah Allah takdirkan, saya bisa siap menghadapinya dan tujuannya tidak salah.

Mungkin sebagian dari mereka ada yang bertujuan memotivasi orang agar cepat menikah. Atau mungkin menegur orang-orang yang berpacaran. Memberikan pemahaman kepada mereka bahwa pacaran itu haram, sedangkan nikah itu sunnah. Seolah-olah mereka memerintahkan orang-orang yang berpacaran itu untuk segera menikah dan tidak berlarut-larut dalam berpacaran.

Memang bagus bila melarang orang untuk berpacaran. Ini juga bagian dari amar ma'ruf nahi munkar. Tapi yang perlu diketahui bahwa nikah ini merupakan ibadah yang paling lama dikerjakannya. Apabila ingin memulainya juga, tidak boleh main-main, harus serius.

Perlu diketahui juga bahwa suksesnya pernikahan itu bukan 'yang cepat pasti menang dan bahagia, yang telat pasti kalah dan sengsara.' Nikah itu bukan perlombaan yang berbasis cepet-cepetan. Tetapi perlombaan yang berbasis 'siapa yang bisa mempertahankannya seumur hidup dan menghadapi tantangan-tantangan di dalamnya.'

Tidak salah bahwa menikah itu ibadah yang agung. Akan tetapi, dalam memotivasi orang agar mau menikah itu pasti ada caranya. Sebagaimana mengajarkan anak-anak untuk shalat pasti perlu diajarkan bagaimana gerakan dan bacaan shalat yang sesuai dengan yang Nabi ajarkan. Tidak sembarang suruh shalat saja, atau tidak diajarkan cara yang benar.

Menikah juga seperti itu. Bila ingin memotivasi orang untuk segera menikah, maka harus memberitahu juga apa-apa yang harus disiapkan sebelum menikah. Mulai dari kemandirian, kedisiplinan, kedewasaan, mental, tanggung jawab dan masih banyak lagi. Lalu memberitahu juga bahwa menikah itu pasti akan banyak permasalahan di dalamnya yang harus mau diselesaikan. Bukan hanya memotivasi agar cepat nikah dan memberitahu yang enak-enaknya saja.

Tapi yang disayangkan dari adanya orang-orang yang membuat konten mesra-mesraan pasutri. Jadi banyak orang yang termotivasi untuk segera menikah karena melihat enaknya mesra-mesraan. Tidak memikirkan apa saja masalah yang harus siap untuk dihadapi. Tidak juga memantaskan diri untuk menjadi seorang suami dan bapak. Tidak juga mempersiapkan ilmu yang matang dan mental untuk mendidik dan menghadapi kaum hawa.

Konten-konten semacam itu dikhawatirkan menjadi pembodohan untuk yang termotivasi nikah hanya karena melihat konten-konten semacam itu. Atau ingin segera menikah hanya karena enaknya saja. Sehingga ketika sudah menikah menjadi keteteran dan terkejut atas masalah-masalah yang  sebelumnya tidak dia pikirkan.

Saya ingatkan bahwa Rasulullah memang pernah menyuruh para pemuda untuk menikah. Akan tetapi beliau menyuruh yang sudah mampu. Mampu pada segala aspek yang menyangkut pernikahan sebagaimana yang sudah saya jelaskan di atas. Termasuk juga nafkah. Yang belum mampu beliau perintahkan untuk berpuasa.

https://www.freepik.com/free-photo/classy-wedding-rings-sparkle-standing-white-velvet-box_1612754.htm#fromView=search&page=1&position=51&uuid=faa29dfb
https://www.freepik.com/free-photo/classy-wedding-rings-sparkle-standing-white-velvet-box_1612754.htm#fromView=search&page=1&position=51&uuid=faa29dfb

Saya ingatkan saudara-saudara yang statusnya sudah menikah untuk tidak membuat konten seperti itu yang kemudian kalian upload. Dan bila kalian sudah melakukannya saya mohon untuk berhenti. Lebih baik membuat konten-konten yang menjelaskan persiapan apa saja yang harus disiapkan sebelum menikah, lebih bermanfaat untuk kaum muslimin khususnya yang ingin menikah.

Ingatlah juga bahwa fitnah terbesar bagi kaun laki-laki adalah perempuan. Tidak selayaknya bagi perempuan untuk menampilkan diri di media sosial. Meskipun sudah menikah ataupun sudah berhijrah dan memakai cadar dan kerudung yang panjang. Karena yang namanya wanita tetap akan menjadi fitnah bagi kaum laki-laki.

Tapi ingat, bukan berarti boleh berpacaran ya. Justru pacaran menjadi salah satu sebab pernikahan menjadi tidak harmonis. Karena sejatinya sebelum menikah seseorang hendaknya mempersiapkan mental, kedewasaan, kemandirian, mempelajari ilmu, menantaskan diri, dan lainnya. Bukan malah pacaran. Betapa banyak orang yang menikah tetapi sebelumnya berpacaran, namun rumah tangganya justru tidak harmonis.

Tidak usah beralasan agar mengenal sifat perempuan yang akan dinikahi. Karena sadarlah, bahwa sikap perempuan akan berubah ketika setelah menjadi istri.

Saya pesankan juga untuk yang masih suka menonton konten-konten mesra-mesraan berhentilah. Karena dikhawatirkan nantinya menikah karena motivasi nikah yang salah. Sebaiknya menyiapkan apa-apa yang harus disiapkan sebelum menikah. Agar rumah tangga bisa harmonis dan masalah-masalah yang bermunculan dapat diselesaikan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun