Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa boleh jadi mahasiswa tidak menyukai stress akibat tugas yang diberikan atau justru tidak menyukai tugas yang diberikan kepadanya. Padahal, jika mahasiswa berfikir ke arah yang lebih positif, tentu akan banyak dampak baik yang akan ditimbulkan dari tugas tersebut. Tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa dapat mengasah kemampuan berfikir mahaisswa sehingga ia bisa lebih pandai dan maju. Mahasiswa juga dapat mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru. Di sisi lain, mahasiswa juga bisa menjadi disiplin.
Di sisi agama, mahasiswa sebagai makhluk Allah subahanu watala akan mendapatkan pahala dan kebaikan di sisi Allah karena ia telah menunikan tugasnya. Apalagi jika ia ikhlas dan semata-mata mengerjkan tugas karena ingin mencari ridho Allah subhanahu watala. Allah pasti akan menolong hamba-Nya, apalagi dalam niat kebaikan, termasuk niat mengerjkan tugas didasari dengan keikhlasan, sehingga tugas tersebut tidak akan menjadi beban baginya karena ia tahu bahwa allah pasti menolongnya. Dengan demikian, stress dapat terkendali dan hilang.
Kedua, mahasiswa harus bersemangat di dalam mengerjakan tugas akademik yang menuntutnya. Allah subhanahu wataála berfirman di dalam Alquran surat ar-Rahman ayat 60 :
هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰ
Artinya : "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebalikan (pula)" (Q.S. ar-Rahman: 60).
Berdasarkan ayat di atas, mahasiswa seharusnya lebih bersemangat karena mengerjakan tugas merupakan sebuah kebaikan. Mahasiswa harus yakin bahwa di balik tugas-tugas tersebut ada kebaikan yang akan allah berikan kepada kita. Mahasiswa harus yakin bahwa mengerjakan tugas akan mendapatkan kebaikan bagi dirinya, dunia, dan akhiratnya.
Motivasi agama dalam mengelola stress akademik yang dirasakan mahasiswa dapat digunakan sebagai landasan untuk mengerjakan tugas dengan bersemangat. Allah subhanau watala telah memberikan motivasi dan semangat kepada kita selaku hamba-Nya. Nilai-nilai positif yang ada di dalam agama harus kita tanamkan ketika hendak mengerjakan berbagai sesuatu, termasuk tugas akademik yang akan kita hadapi. Dengan demikian, kita tidak memandang lagi tugas sebagai beban yang berat, tetapi memandang tugas sebagai suatu kebaikan dan hadiah yang Allah berikan untuk diri kita sehingga kita bersungguh-sungguh dalam mengerjakan dan menyelesaikannya.
Referensi
Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., & Astuti, R. T. (2019). GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA. Jurnal Keperawatan Jiwa, 5(1), 40. https://doi.org/10.26714/jkj.5.1.2017.40-47
Barseli, M., Ifdil, I., & Nikmarijal, N. (2017). Konsep stres akademik siswa. Jurnal konseling dan pendidikan, 5(3), 143-148.
Gaol, N. T. L. (2016). Teori stres: stimulus, respons, dan transaksional. Buletin psikologi, 24(1), 1-11.