"Panen perdana dilakukan tanggal 16 Juni 2020. Sejak panen ini sudah banyak pedagang pengumpul yang mau membeli dengan harga Rp 25.000/kg."
Belum usai trauma dan dampak gempa tektonik, tsunami dan likuifaksi yang terjadi 28 September 2018 dan kemudian disusul lagi dengan pandemi Covid-19 pada bulan Maret 2020.
Hal demikian tidak menyurutkan semangat dan upaya Dinas Pertanian dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Tengah dan petani di Sulawesi Tengah untuk memajukan pertanian berkelanjutan di daerah ini.
Tren nasional dan internasional tentang pertanian berkelanjutan atau pertanian organik telah disambut dengan baik dan diwujudkan oleh dinas pertanian propinisi Sulawesi Tengah ini.Â
Senyum bahagia dari petani organik di 3 desa di kecamatan Marawola Barat, kabupaten Sigi, yakni Desa Lewara, Dombu, Soi dan jajaran ASN Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah Propinsi Sulawesi Tengah terlihat begitu sumrigah meski hanya terlihat dari kiriman foto-foto.
Foto-foto dan berita gembira tentang keberhasilan penanaman dan produksi bawang putih organik dari desa Lewara seluas 10 ha, desa dombu 15 ha dan desa Soi 10 ha tersebut dikirim melalui pesan whatsapp oleh seorang kawan semasa kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, Ir. Ramdan Toampo, MSc yang sekarang bekerja sebagai ASN di Dinas Pertanian dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Tengah.Â
Keinginan untuk segera berkunjung ke Palu sebenarnya begitu kuat untuk melihat dan berbincang langsung dengan mereka tetapi pandemi Covid-19 mengharuskanku bersabar untuk menunda keberangkatan kesana ke suatu saat nanti.
Penanaman perdana bawang putih ini dilakukan pada di desa Lewara tanggal 13 Februari 2020. Proyek atau program Dinas Pertanian dan Hortikultura Propinsi Sulteng ini adalah Program pengembangan sayuran ramah lingkungan, dengan komoditas yang di kembangkan adalah bawang putih seluas 35 ha.
Bantuan pemerintah yang diberikan melalui program ini adalah dalam bentuk benih, mulsa, likat kuning dan pupuk hayati cair.Â
Total program pengembangan bawang putih di Sulawesi Tengah tahun 2019 sebanyak 495 ha. Kabupaten Donggala 85 ha, kabupaten Sigi 100 ha (kec. Marawola barat desa Lewara, Dombu dan soi 35 ha organik), kabupaten Parigi Moutong 100 ha, kabupaten Poso 150 ha dan kabupaten Banggai 60 ha.
Varietas yang ditanam adalah varietas Sangga Sembalun dari NTB. Ditanam di desa Dombu Matantimali ketinggian 1.300 m dpl. Jumlah petani yang terlibat kurang lebih 100 orang di 3 desa tersebut.
Kawasan organik di 3 desa tersebut disertifikasi oleh lembaga sertifikasi organik inofice pada tahun 2019 tetapi hanya untuk tanaman strowbery, kacang merah, bawang daun dan sayuran lainnya.
Program pengembangan bawang putih ini tersebar di Kabupaten Parigi Moutong seluas 100 ha pada dataran tinggi kecamatan Tinombo dan Palasa yang juga dikelolah secara organik, namun sampai sekarang belum ada berita hasil produksinya karena lokasinya sulit di jangkau.Â
Daerah ini pernah berjaya dengan bawang putih organik lokal yang dibudidayakan oleh masyarakat suku Lauje pada tahun 70 an sampai thn 90an. Namun kalah bersaing dengan bawang putih impor dari Taiwan yang tampilannya lebih menarik (umbi besar) dengan harga yang murah.
Semoga dengan benih varietas sangga Sembalun dan pembinaan yang intensif bawang putih dikembangkan di kabupaten Parigi Moutong dapat bersaing dengan bawang putih impor seperti yang ada di kabupate Sigi.
Dinas Pertanian menganjurkan untuk tidak menjual semuanya karena akan dijadikan benih kembali sehingga pertanian bawang putih organik ini bisa terus berlanjut dan agar petani bisa mandiri dalam hal benih.
Akhirnya, terlepas dari isu sertifikasi organik dan pasar yang menjadi tahapan program selanjutunya, Program ini menjadi sesuatu yang sangat membanggakan dan sangat patut untuk didorong dan didukung oleh semua pihak.
Manfaat program bagi peningkatan pendapatan ekonomi petani, menjaga kelestarian dan kesehatan ekosistem pertanian di kawasan pedesaan sudah tidak diragukan lagi. Selamat kepada petani dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Tengah atas capain ini.
Bogor, 22 Juni 2020.
Rasdi Wangsa
Pengiat Pertanian Organik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H