Varietas yang ditanam adalah varietas Sangga Sembalun dari NTB. Ditanam di desa Dombu Matantimali ketinggian 1.300 m dpl. Jumlah petani yang terlibat kurang lebih 100 orang di 3 desa tersebut.
Kawasan organik di 3 desa tersebut disertifikasi oleh lembaga sertifikasi organik inofice pada tahun 2019 tetapi hanya untuk tanaman strowbery, kacang merah, bawang daun dan sayuran lainnya.
Program pengembangan bawang putih ini tersebar di Kabupaten Parigi Moutong seluas 100 ha pada dataran tinggi kecamatan Tinombo dan Palasa yang juga dikelolah secara organik, namun sampai sekarang belum ada berita hasil produksinya karena lokasinya sulit di jangkau.Â
Daerah ini pernah berjaya dengan bawang putih organik lokal yang dibudidayakan oleh masyarakat suku Lauje pada tahun 70 an sampai thn 90an. Namun kalah bersaing dengan bawang putih impor dari Taiwan yang tampilannya lebih menarik (umbi besar) dengan harga yang murah.
Semoga dengan benih varietas sangga Sembalun dan pembinaan yang intensif bawang putih dikembangkan di kabupaten Parigi Moutong dapat bersaing dengan bawang putih impor seperti yang ada di kabupate Sigi.
Dinas Pertanian menganjurkan untuk tidak menjual semuanya karena akan dijadikan benih kembali sehingga pertanian bawang putih organik ini bisa terus berlanjut dan agar petani bisa mandiri dalam hal benih.
Akhirnya, terlepas dari isu sertifikasi organik dan pasar yang menjadi tahapan program selanjutunya, Program ini menjadi sesuatu yang sangat membanggakan dan sangat patut untuk didorong dan didukung oleh semua pihak.
Manfaat program bagi peningkatan pendapatan ekonomi petani, menjaga kelestarian dan kesehatan ekosistem pertanian di kawasan pedesaan sudah tidak diragukan lagi. Selamat kepada petani dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Tengah atas capain ini.
Bogor, 22 Juni 2020.
Rasdi Wangsa
Pengiat Pertanian Organik