Mohon tunggu...
Aditira
Aditira Mohon Tunggu... Konsultan - Pengembara kehidupan yang mencoba berbuat sesuatu yang lebih baik bagi kehidupan ini

Kehidupan ini akan berjalan seperti apa adanya. Baiknya tidak terlalu memaksakan diri diluar kemampuan kita.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Majukan Bisnis Pertanian Organik, Jokowi Periode Kedua

9 Juli 2019   11:02 Diperbarui: 9 Juli 2019   15:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai negara agraris dan biodiversitis, Bisnis Pertanian Organik adalah bisnis masa depan bagi Indonesia.  Kenapa karena dengan dua modalitis ini, Indonesia akan memiliki kemanfaatan lebih baik dibanding negara-negara lain, terutama negara-negara maju yang telah menjadikan bisnis pertanian organik sebagai salah satu pilihan strategis masa depan tidak hanya dari sisi manfaat ekonominya juga manfaat ekologis yang menjadi tantangan pembangunan dunia saat ini. 

Bisnis pertanian organik di Indonesia, masih berkutat pada soal-soal pangan atau masih dalam lingkup pengertian pertanian dalam arti sempit sebagai pertanian tanaman pangan, tetapi di dunia internasional lingkup pertanian organik telah mencakup pertanian dalam arti luas,yakni tanaman pangan, perikanan dan produk-produk hasil hutan non kayu serta obat-obatan. Bahkan sampai ke lingkup gaya hidup dimana sampai kosmetik dan fashion pun sudah melekatkan label "organic". 

Untuk dapat melihat langsung peradaban perkembangan pertanian organik di dunia, datanglah ke satu pameran organik terbesar di dunia yang dilaksanakan setiap minggu pertama atau kedua bulan Februari setiap tahunnya di kota  Nuremberg-German.  Untuk Biofach tahun 2020 akan dilaksanakan pada tanggal 12-15 February.  

Ratusan ribu pelaku pertanian organik dunia hadir disana untuk berbicara dan menyaksikan perkembangan pertanian organik dunia.  Siaran Pers  Biofach menyebutkan pada Biofach 2019 Febuari kemarin, "BIOFACH, the World's Leading Trade Fair for Organic Food, and VIVANESS, the International Trade Fair for Natural and Organic Personal Care, have brought this year's event at the exhibition centre Nuremberg to a close on a high note. 

More than 51,500 visitors, 50% from outside Germany, drew inspiration from the wealth of products on show from 3,273 exhibitors from 98 countries, and had the opportunity to discover novelties, trends and innovations from all around the world. Besides Germany, the top five countries represented by this year's visitors included Italy, Austria, France and Spain. 

And with about 9,500 delegates and participants in its discussions, the accompanying Congress confirmed its position as the largest international platform for knowledge transfer and networking".

Paviliun Indonesia di Biofach Nuremberg German 2015-DOKPRI
Paviliun Indonesia di Biofach Nuremberg German 2015-DOKPRI

Trader organik Indonesia sedang menjelaskan cengkeh organik dari Indonesia di Paviliun Indonesia Biofach 2015-DOKPRI
Trader organik Indonesia sedang menjelaskan cengkeh organik dari Indonesia di Paviliun Indonesia Biofach 2015-DOKPRI

Pemerintah Indonesia, melalui kementrian pertanian, paling tidak sejak tahun 2001 telah mencanangkan program "Go Organik 2010" dan dilanjutkan dengan nawacita Jokowi melalui program 1000 desa organik 2014-2019 dan semoga dilanjutkan dan ditingkatkan kualitasnya pada periode kedua Jokowi 2019-2024.  

Harapannya, dengan modalitis agraris dan biodiversities tersebut, Jokowi dapat mengerahkan seluruh kementriannya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan dalam pembangunan pertaniannya di dunia.  Paling tidak, bisa masuk 5 besar negara terdepan, bersama-sama dengan China, Amerika, India dan negara-negara europa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun