Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Dangdutan, Musik yang Secara Tidak Sadar Membuat Bergoyang dan Berkerumun

30 Juni 2020   08:19 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:53 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Siapa yang tidak kenal musik dangdut? Irama dan nadanya sangat familiar di telinga kita. Musik yang merupakan campuran dari musik arab, india dan melayu ini adalah salah satu musik yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. 

Berdasarkan salah satu sumber, lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia menyukai musik ini. Kenapa musik dangdut begitu disukai oleh masyarakat Indonesia? Perkembangan musiknya yang banyak dilakukan oleh masyarakat kalangan bawah adalah salah satu pemicunya.

Namun di balik asal muasal perkembangannya, musik dangdut sekarang bukan hanya sekadar musik kampungan. Kesan norak mulai menghilang pada musik dangdut. Seiring dengan versinya yang semakin beragam serta penyanyinya yang bukan lagi dianggap kelas bawah.

Dangdut sekarang lebih modern dan bergaya. Video klipnya bukan lagi penyanyi dengan gaya busana norak dan kampungan, namun saat ini dibalut dengan busana modern.

Fakta yang tidak berubah adalah adanya ketidaksadaran untuk langsung bergoyang jika mendengar musik dangdut. Dimulai dari hentakan musik awal dangdut, biasanya kepala, tangan atau badan kita bisa langsung bergoyang. Apalagi jika lagunya adalah lagu dangdut ternama. 

Bahkan kebanyakan orang menganggap banyak lagu dangdut mempunyai lirik yang 'gua banget'. Bergoyang dangdut ini biasanya secara tidak sadar menjadi goyang bersama apabila berada dalam suatu acara. Bahkan di beberapa acara perusahaan pun, biasanya bos besar didaulat untuk bergoyang dangdut bersama penyanyinya apabila ada hajatan besar yang mendatangkan musik dangdut.

Melihat salah satu tujuan dari bermusik adalah sebagai sarana menyalurkan curahan hati, dangdut sangat cocok kalau didengarkan kala perasaan sedang kalut. Di kala sedang butuh hiburan.

Hal ini yang mungkin akhirnya dilakukan oleh beberapa petugas nakes di rs darurat wisma atlet ataupun di hajatan dengan bintang tamu Rhoma Irama. Pandemi yang belum kelihatan hilalnya akan berakhir, membuat sebagian orang merasa tertekan. Dan mendengarkan musik dangdut bisa dijadikan sebagai salah satu pelampiasan.

Sebenarnya sah saja untuk bergoyang dangdut, namun menjadi mengkhawatirkan apabila hal ini secara tidak disadari mengundang kerumunan orang. Kemungkinan terjadinya cluster penderita covid mungkin saja bisa terjadi. Saya tidak tahu possibility-nya.

Saya setuju bahwa bergoyang dangdut akan lebih seru apabila dilakukan bersama-sama, namun rasanya di masa pandemi ini kita seyogyanya sadar bahwa hal ini harus dapat kita hentikan sementara.

Siapa yang patut dipersalahkan ketika kasus kerumunan dangdut terjadi di masa pandemi. Mungkin saja penyelenggara acara atau bisa saja kita sendiri yang tidak konsisten untuk menghindari kerumunan.

Apapun itu, semoga hal ini tidak terjadi kembali. Mari kita tetap nikmati musik dangdut dengan bergoyang ala kita sendiri. Lakukan sendiri dahulu. Untuk sementara sampai dengan pandemi berakhir.
-RSW/DPK/30062020-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun