Siapa yang tidak kenal musik dangdut? Irama dan nadanya sangat familiar di telinga kita. Musik yang merupakan campuran dari musik arab, india dan melayu ini adalah salah satu musik yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia.Â
Berdasarkan salah satu sumber, lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia menyukai musik ini. Kenapa musik dangdut begitu disukai oleh masyarakat Indonesia? Perkembangan musiknya yang banyak dilakukan oleh masyarakat kalangan bawah adalah salah satu pemicunya.
Namun di balik asal muasal perkembangannya, musik dangdut sekarang bukan hanya sekadar musik kampungan. Kesan norak mulai menghilang pada musik dangdut. Seiring dengan versinya yang semakin beragam serta penyanyinya yang bukan lagi dianggap kelas bawah.
Dangdut sekarang lebih modern dan bergaya. Video klipnya bukan lagi penyanyi dengan gaya busana norak dan kampungan, namun saat ini dibalut dengan busana modern.
Fakta yang tidak berubah adalah adanya ketidaksadaran untuk langsung bergoyang jika mendengar musik dangdut. Dimulai dari hentakan musik awal dangdut, biasanya kepala, tangan atau badan kita bisa langsung bergoyang. Apalagi jika lagunya adalah lagu dangdut ternama.Â
Bahkan kebanyakan orang menganggap banyak lagu dangdut mempunyai lirik yang 'gua banget'. Bergoyang dangdut ini biasanya secara tidak sadar menjadi goyang bersama apabila berada dalam suatu acara. Bahkan di beberapa acara perusahaan pun, biasanya bos besar didaulat untuk bergoyang dangdut bersama penyanyinya apabila ada hajatan besar yang mendatangkan musik dangdut.
Melihat salah satu tujuan dari bermusik adalah sebagai sarana menyalurkan curahan hati, dangdut sangat cocok kalau didengarkan kala perasaan sedang kalut. Di kala sedang butuh hiburan.
Hal ini yang mungkin akhirnya dilakukan oleh beberapa petugas nakes di rs darurat wisma atlet ataupun di hajatan dengan bintang tamu Rhoma Irama. Pandemi yang belum kelihatan hilalnya akan berakhir, membuat sebagian orang merasa tertekan. Dan mendengarkan musik dangdut bisa dijadikan sebagai salah satu pelampiasan.
Sebenarnya sah saja untuk bergoyang dangdut, namun menjadi mengkhawatirkan apabila hal ini secara tidak disadari mengundang kerumunan orang. Kemungkinan terjadinya cluster penderita covid mungkin saja bisa terjadi. Saya tidak tahu possibility-nya.
Saya setuju bahwa bergoyang dangdut akan lebih seru apabila dilakukan bersama-sama, namun rasanya di masa pandemi ini kita seyogyanya sadar bahwa hal ini harus dapat kita hentikan sementara.
Siapa yang patut dipersalahkan ketika kasus kerumunan dangdut terjadi di masa pandemi. Mungkin saja penyelenggara acara atau bisa saja kita sendiri yang tidak konsisten untuk menghindari kerumunan.