Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sepeda Lipat Mahal dan Kaitannya dengan Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

23 Juni 2020   16:38 Diperbarui: 24 Juni 2020   16:18 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Harga sepeda lipat merek Brompton buatan Inggris ini sama dengan harga satu unit mobil city car. Tidak heran jika penggunanya sudah merasa harga dirinya sudah sebanding dengan pemilik mobil.

Dengan alih bergaya hidup sehat, bagi sebagian kecil orang, memiliki sepeda lipat mahal dapat terlihat lebih 'prestise'. Sepeda mahal saat ini akhirnya menjadi barang prestise, membuat harga diri pemiliknya otomatis semakin naik.

Menurut saya, saat ini memiliki sepeda lipat mahal akhirnya menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan di tingkat ke-4 yaitu esteem needs. Mempunyai sepeda lipat mahal dapat membuat kita menjadi tenar atau sebaliknya karena tenar maka kita harus punya sepeda lipat mahal. Tergantung persepsi masing-masing.

Jadi jika anda mau tenar dan sudah mapan secara finansial, apakah anda berkeinginan untuk memiliki sepeda lipat mahal juga?  

 

-RSW/DPK/23062020-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun