Saat ini keluarga besar ibu rutin mengadakan arisan setiap bulan untuk memperpanjang silaturahmi. Dan pada saat lebaran, pemenangnya selalu tante saya yang menempati rumah ema. Sehingga lebaran adalah ajang bermaaf-maafan dan juga arisan keluarga besar.
Memang tidak ada lagi kue khas kampung buatan ema, namun suasananya masih ada. Rumah ema dan abah tidak banyak berubah. Bedanya adalah saya dan sepupu sudah besar. Sehingga keluarga besar saya makin bertambah banyak. Saya sendiri sudah punya sekitar 20 ponakan dari semua sepupu saya.
Jadi lebaran di rumah ema tetap meriah. Kami tetap bercanda dan mengobrol sana-sini. Jika dahulu saya diberi uang lebaran oleh tante dan om, maka saat ini giliran saya memberi uang lebaran untuk keponakan saya.
Malamnya tidak banyak lagi sepupu atau keponakan yang menginap di rumah ema karena kami sudah mempunyai rumah. Paling hanya satu atau dua keluarga saja.
Itulah cerita lebaran Idul Fitri yang sangat berkesan dan selalu saya nantikan. Berlebaran di rumah ema dan abah. Selamat merayakan lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1441H.
Â
-RSW/DPK/24052020-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H