Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Nikmatnya Menggigit Kue Putri Salju, Dua Rasa Langsung Terlampaui

15 Mei 2020   21:49 Diperbarui: 15 Mei 2020   21:57 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue Kering Saat Lebaran (Dokumen Pribadi)

Kue kering selalu menjadi kudapan yang ditunggu pada saat hari raya Idul Fitri. Mulai dari saya kecil sampai dengan dewasa, keluarga saya mempunyai tradisi membuat sendiri kue kering untuk sajian lebaran.

Bakat untuk membuat kue kering diturunkan oleh Ibu saya dan sekarang menurun pada kakak saya yang pertama. Beberapa macam kue kering yang selalu ada di meja tamu adalah nastar, putri salju, kastengel dan kacang bawang.

Kami sekeluarga terbiasa dengan kue kering buatan sendiri, sehingga terkadang kue kering yang dibeli dari orang lain tidak cocok di lidah kami. Mungkin disebabkan pula oleh faktor higienis yang menjadikan kami lebih menyukai kue buatan sendiri.

Resep rahasia dari kakak saya untuk membuat kue kering adalah pemilihan bahan yang berkualitas. Memang kalau dipikir harganya akan lebih mahal namun akan sebanding dengan rasanya.

Lucunya adalah semua orang di keluarga besar mempunyai kue kering favorit. Ada yang sangat menyukai nastar, putri salju dan kacang bawang. Tidak heran satu stoples bisa tiba-tiba hilang dari meja tamu dikarenakan dibawa ke kamar untuk dimakan sendiri. Tidak mau berbagi dengan yang lain.

Sedangkan saya sendiri sangat menyukai kue putri salju. Rasanya yang tidak dominan manis malah cenderung gurih sangat enak sekali jika masuk ke dalam mulut.

Makan kue putri salju ibarat mencicipi dua sensasi dalam satu gigitan. Kering dan renyah di luar, namun terasa dingin di dalam mulut. Rasa manis di luar namun terasa gurih di dalam. Rasanya sampai terbayang di benak saya.

Untuk kue putri salju yang enak bahannya ditambahkan keju pada adonan serta diberikan pula taburan keju diatas kue. Sehingga pada saat kue masuk ke dalam oven, akan beraroma wangi mentega dan keju. Setelah dingin barulah kue digulingkan ke dalam gula halus.

Agar kue kering dapat awet, kue harus dimasukkan dalam stoples yang rapat. Jika perlu berikan selotip pada toples mika. Lalu selalu masukkan kue yang telah dingin. Karena memasukkan kue yang masih panas akan menyebabkan lembab dan berbau apek jika disimpan lama.

Menurut beberapa sumber, tradisi kue kering berasal dari negara barat. Bagi Indonesia, tradisi ini datang sebagai asimilasi budaya dari Belanda yang diserap oleh kita.  

Kue Putri Salju sendiri berasal dari negara Austria yang bernama asli "Vanillekipfer" atau "Vanilla Crescent Cookies" atau "Vanilla Moon". Kue ini dahulu dibuat pada saat perayaan Natal. Dan seiring waku, kue ini menjadi terkenal pula di dataran eropa seperti Jerman, Hungaria, Slovakia dan Ceko.

Berdasarkan legneda, bentuknya yang khas berbentuk bulan sabit melambangkan bulan sabit Turki dan kue ini dibuat untuk merayakan kemenangan salah satu tentara Hongaria atas tentara Turki. Ini artinya perang memberikan inspirasi untuk menciptakan kue yang menjadi legenda.

Resep asli dari eropa, gurihnya kue putri salju dikarenakan adanya penambahan kacang almond yang banyak ditemukan di benua eropa. Sedangkan di Indonesia lebih banyak di modifikasi dengan penambahan keju dibandingkan kacang almond yang sulit ditemukan di sini.

Namun bagaimanapun asalnya, saat ini kue kering menjadi kudapan wajib yang ada meja tamu pada saat lebaran. Bahkan jika mengingat lebaran tahun kemarin, semua kue kering di meja tamu selalu habis oleh kami sekeluarga.

Terkadang saking enaknya, tamu yang datang hanya mencicipi kue kering yang kami dapatkan dari hampers. Keluarga kami memang sangat terobsesi oleh makanan buatan rumah.

Bahkan keponakan saya dapat bicara dengan lantang bahwa dia suka kue nastar, putri salju, kastengel ataupun kacang bawang hanya buatan kakak saya.  Tidak  mau jika buatan orang lain.

Berbicara kue kering semakin mengingatkan saya akan semakin dekatmya dengan hari lebaran. Tidak ada lagi acara berebut kue kering bersama keluarga besar. Dan tidak ada lagi kue putri salju yang sangat saya rindukan. Sekali menggigit kue putri salju, dua rasa langsung terlampaui. Kering di luar, dingin di dalam. Manis di luar, gurih di dalam. Nikmat sekali. 

-RSW/DPK/15052020-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun