Mungkin saja jika peuyeum bisa dikemas dalam jangka waktu panjang, penjualannya dapt dialihkan melalui daring. Beberapa hari yang lalu saya melihat di salah satu toko online, peuyeum pamela dijual secara daring. Namun karena jaraknya yang lumayan jauh, ongkos kirimnya lumayan besar. Dan pembelinya tidaklah banyak.
Saya berpendapat bahwa peuyeum kuningan tidak siap berkompetisi di pasar saat pandemi ini. Tekstur peuyeum yang merupakan makanan basah agak sulit dalam proses pengemasan. Kalaupun dikemas agar tahan lama, peuyeum mungkin perlu untuk dimodifikasi pembuatannya. Ini tentu memerlukan lebih banyak uji coba sebelum dipasarkan dalam jumlah besar.
Pandemi ini datang tiba-tiba. Jika kita kreatif, maka kondisi ini mungkin saja bisa menjadi opportunity untuk menciptakan sesuatu yang baru. Namun sayangnya untuk peuyeum hal ini belum berlaku. Pandemi menghantam pasar peuyeum yang sudah besar dan produsen belum sempat mencari cara pemasaran yang baru agar dapat tetap bertahan.
Tahun ini tidak akan ada lagi indent peuyeum tape di Kuningan. Mudah-mudahan hanya tahun ini saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H