Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kapadokya, Negeri Antah Berantah yang Sulit untuk Dilupakan

4 Mei 2020   23:14 Diperbarui: 6 Mei 2020   04:13 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir enam bulan berlalu sejak saya menginjakkan kaki ke Kapadokya. Tapi rasanya semua kenangan tentang indahnya Kapadokya begitu sulit dilupakan. Pantas saja jika pergi pergi ke Turki tidak akan afdol jika tidak mampir ke sini.

Kapadokya adalah kota ke-2 dalam rangkaian trip saya selama satu bulan menjelajah negara Turki. Alasan utama tentu saja ingin merasakan sensasi naik balon udara yang jarang sekali ada eventnya di Indonesia. Di Myanmar, negara tetangga kita, memang menyajikan pula trip menggunakan balon udara dengan landscape Pagoda.

Pagi itu saya tiba di Goreme, kota di provinsi nevsehir yang merupakan tempat Kapadokya. Perjalanan saya tempuh sekitar delapan jam menggunakan bus malam dari Istanbul. Tepat sebelum saya tiba di terminal bus, terlihat satu balon udara masih melayang di langit. Hati saya langsung berdetak lebih cepat. Takjub.

Saya akan menghabiskan waktu selama 4 hari di Kapadokya. Akhirnya setelah menemukan penginapan yang letaknya sangat dekat dengan terminal, saya pun mulai mencari informasi mengenai objek wisata di Kapadokya. Ternyata banyak sekali objek wisata yang bisa didatangi oleh turis selain menaiki balon udara.

Berbekal peta dari penginapan, akhirnya saya pun tidak menyia-nyiakan waktu untuk berkeliling di Kapadokya. Memang ada beberapa tur yang ditawarkan oleh penginapan dimana pengunjung hanya tinggal diantar jemput oleh pemilik tur, namun saat itu keindahan alam Kapadokya dari atap penginapan membuat saya ingin menjelajah sendiri.

Dan setelah saya lakukan, ternyata Kapadokya bukan hanya tentang balon udara. Ada banyak pengalaman menarik lainnya yang sulit dilupakan selama disini.

Merasakan Sensasi Naik Balon Udara

Balon udara tetap menjadi magnet utama untuk datang ke Kapadokya. Walaupun harga yang ditawarkan cukup mahal untuk ukuran mata uang rupiah, namun pengalamannya luar biasa. Tidak cukup hanya dengan kata-kata.

Turis akan dijemput oleh travel balon udara sekitar satu jam sebelum matahari terbit. Saat bulan November, saya dijemput oleh travel sekitar pukul 5 pagi dengan suhu nol derajat. Sangat dingin. Jaket tebal dan syal menjadi andalah semua turis pada saat menaiki balon udara.

Tepat pukul enam pagi, balon udara mulai terbang ke angkasa. Perlahan tapi pasti. Dan ternyata ada sekitar seratus balon udara yang terbang. Perlahan namun pasti, semua balon menaiki langit dan akhirnya langit penuh dengan balon warna-warni. Subhanallah.

Sekitar pukul tujuh pagi, tepat saat matahari terbit, balon udara yang saya naiki telah menempuh ketinggian delapan ribu kaki. Tepat di bawah kami, daratan makin kecil dan landscape batu putih abu-abu terlihat semakin jelas. 

Berkali-kali saya ucapkan kata 'Subhanallah' saking takjubnya. Tidak lupa sepanjang dalam balon, kami mengambil foto dari berbagai sudut.

Tepat pukul setengah delapan, balon udara telah mendarat dengan selamat di tanah. Sebagai selebrasi, para turis diberikan segelas anggur ataupun jus berry merah serta satu lembar sertifikat sebagai bukti berhasil menaiki balon udara dengan selamat. Setelah itu kami diantar kembali ke penginapan dengan membawa sejuta kenangan indah yang tidak akan terlupakan.

Melihat Matahari Terbit di Sunrise Point

Keindahan ratusan balon udara di langit tidak hanya dapat dinikmati langsung dari balon udara. Setiap pagi, para pengunjung dapat datang ke suatu lembah yang disebut 'Sunrise Point'. 

Dengan membayar biaya masuk sebesar tiga lira, kita dapat melihat matahari terbit sambil menikmati pemandangan naiknya balon udara di angkasa.

Mulai dari pukul enam pagi, pengunjung mulai mendatangi lembah dan berlomba mengambil spot strategis untuk melihat matahari terbit.

Jadi jika memang tidak punya budget untuk naik balon udara langsung, datang ke sunrise point dapat menjadi alternatif. Daripada berselimut di penginapan, lebih baik datang ke sunrise point untuk bersama ratusan pengunjung menikmati indahnya angkasa.

Sunrise Point Yang Diburu Oleh Pengunjung (Dokumen Pribadi)
Sunrise Point Yang Diburu Oleh Pengunjung (Dokumen Pribadi)

Mengunjungi Goreme Open Air Museum

Landscape Goreme adalah lembah yang dikeliling dengan batuan besar yang berwarna putih abu. Jika anda penggemar tokoh kartun Flinstones, maka gambaran ini tepat sekali dengan Goreme. Dan terus terang ini adalah pengalaman pertama saya mendatangi tempat dengan landscape seindah ini.

Goreme Open Air Museum adalah museum terbuka terbesar di dunia. Di dalamnya terdiri atas bangunan yang dibuat dalam gua. Mulai dari gereja sampai dengan rumah. Serasa menghadirkan kehidupan flinstones dalam benak kita.

Salah satu rekomendasi untuk bersantai setelah mengunjungi museum adalah menikmati makanan kecil serta segelas Ayran (yogurt khas Turki) di Goreme Valley yang terletak bersebelahan dengan museum. Pejamkan mata sejenak dan rasakan kesejukan alam di Goreme.

Goreme Valley Yang Mempesona (Dokumen Pribadi)
Goreme Valley Yang Mempesona (Dokumen Pribadi)
Berjalan Kaki Menyusuri Peternakan Kuda Dalton Brothers

Anda ingat dengan kartun Dalton Brothers yang merupakan incaran Lucky Luke? Lucky Luke biasanya menggunakan kuda pada saat menangkap empat orang narapidana Dalton bersaudara. Mungkin inilah yang mengilhami nama dari peternakan kuda di Kapadokya.

Sebenarnya Kapadokya dalam bahasa Turki artinya adalah negeri dengan kuda-kuda yang indah. Memang betul sekali kuda di sini sangat gagah sehingga pengunjung dapat mengendarai kuda sambil mengelilingi wilayah kapadokya dan pegunungan Taurus. Tentu saja dengan ditemani oleh guide tur yang berpengalaman.

Peternakan Kuda Dalton Brothers sendiri berada dekat dengan area Goreme Open Air Museum. Dan ketika saya menyusurinya dengan berjalan kaki, tampak pemandangan menakjubkan yang digunakan oleh pengendara kuda. Selain itu terdapat pula toko tembikar lokal serta pajangan mata burung yang merupakan ciri khas dari Turki.

Menginap di Caves (Penginapan dalam Gua)

Melihat gua menjadi sebuah bangunan membuat saya kagum. Apalagi menginap di dalamnya membuat saya berdecak kagum berkali-kali. Harga yang ditawarkan pun pantas dengan sensasi yang didapatkan.

Saat menginap saya memilih penginapan dormitory sehingga saya dapat berbagi cerita dengan teman baru. Dalam satu kamar terdapat lima tempat tidur yang semuanya merapat ke dinding. Tidak ada AC dalam kamar. 

Namun tembok kamar terasa hangat. Dingin yang menerpa di luar kamar tidak terasa di dalam ruangan. Begitu pun dengan suhu di dalam dapur. Sehingga malam hari lebih banyak saya habiskan di dalam kamar atau di dapur sambil bersenda gurau dengan pengunjung lain.

Hampir semua penginapan di wilayah Turki menyajikan menu makan pagi. Menu makan pagi khas Turki disajikan dalam satu piring besar berisi buah zaitun, buah plum, seiris jeruk, bermacam keju serta biskuit. 

Tidak lupa disediakan juga sekeranjang roti baguette serta sepotong telor ceplok sebagai hidangan utama. Sebagai penutup adalah secangkir teh turki dengan rasa apel. Sedap rasanya.

Caves Yang Banyak Ditemukan di Kapadokya (Dokumen Pribadi) 
Caves Yang Banyak Ditemukan di Kapadokya (Dokumen Pribadi) 

Itulah pengalaman selama mengunjungi Kapadokya. Negeri antah berantah dengan landscape memesona dan sangat sulit saya lupakan. Saya ucapkan pula bahwa saya sangat beruntung dapat menikmati keindahannya sebelum pandemi Corona. 

-RSW/DPK/040520-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun