Sudah hampir enam bulan berlalu sejak saya menginjakkan kaki ke Kapadokya. Tapi rasanya semua kenangan tentang indahnya Kapadokya begitu sulit dilupakan. Pantas saja jika pergi pergi ke Turki tidak akan afdol jika tidak mampir ke sini.
Kapadokya adalah kota ke-2 dalam rangkaian trip saya selama satu bulan menjelajah negara Turki. Alasan utama tentu saja ingin merasakan sensasi naik balon udara yang jarang sekali ada eventnya di Indonesia. Di Myanmar, negara tetangga kita, memang menyajikan pula trip menggunakan balon udara dengan landscape Pagoda.
Pagi itu saya tiba di Goreme, kota di provinsi nevsehir yang merupakan tempat Kapadokya. Perjalanan saya tempuh sekitar delapan jam menggunakan bus malam dari Istanbul. Tepat sebelum saya tiba di terminal bus, terlihat satu balon udara masih melayang di langit. Hati saya langsung berdetak lebih cepat. Takjub.
Saya akan menghabiskan waktu selama 4 hari di Kapadokya. Akhirnya setelah menemukan penginapan yang letaknya sangat dekat dengan terminal, saya pun mulai mencari informasi mengenai objek wisata di Kapadokya. Ternyata banyak sekali objek wisata yang bisa didatangi oleh turis selain menaiki balon udara.
Berbekal peta dari penginapan, akhirnya saya pun tidak menyia-nyiakan waktu untuk berkeliling di Kapadokya. Memang ada beberapa tur yang ditawarkan oleh penginapan dimana pengunjung hanya tinggal diantar jemput oleh pemilik tur, namun saat itu keindahan alam Kapadokya dari atap penginapan membuat saya ingin menjelajah sendiri.
Dan setelah saya lakukan, ternyata Kapadokya bukan hanya tentang balon udara. Ada banyak pengalaman menarik lainnya yang sulit dilupakan selama disini.
Merasakan Sensasi Naik Balon Udara
Balon udara tetap menjadi magnet utama untuk datang ke Kapadokya. Walaupun harga yang ditawarkan cukup mahal untuk ukuran mata uang rupiah, namun pengalamannya luar biasa. Tidak cukup hanya dengan kata-kata.
Turis akan dijemput oleh travel balon udara sekitar satu jam sebelum matahari terbit. Saat bulan November, saya dijemput oleh travel sekitar pukul 5 pagi dengan suhu nol derajat. Sangat dingin. Jaket tebal dan syal menjadi andalah semua turis pada saat menaiki balon udara.
Tepat pukul enam pagi, balon udara mulai terbang ke angkasa. Perlahan tapi pasti. Dan ternyata ada sekitar seratus balon udara yang terbang. Perlahan namun pasti, semua balon menaiki langit dan akhirnya langit penuh dengan balon warna-warni. Subhanallah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!