Kedua, terapkan prinsip "what I buy is what I need not what I want". Secara logika sebenarnya jumlah keinginan pasti lebih banyak dari pada jumlah kebutuhan. Mulai dari sekarang mulai tanyakan mana yang merupakan kebutuhan kita. Kita dapat juga melakukan revisi atas list perencaan pembelian bahan makanan mingguan atau bulanan.
Ketiga, bersikap lebih teliti dalam masa simpan (kadaluarsa) bahan makanan. Belanja berlebih untuk makanan segar akan menimbulkan banyak sampah makanan. Busuk adalah musuh utama dari makanan segar. Sehingga usahakan membeli makanan segar hanya untuk waktu simpan yang pendek. Sedangkan untuk makanan yang masa simpannya panjang, selalu teliti dalam membeli. Tidak jarang, suatu barang diberikan diskon karena masa kadaluarsanya yang sudah pendek.
Memang tidak mudah untuk mengurangi kebiasaan belanja yang berlebihan. Namun rasanya di suasana pandemi ini, kita harus belajar menjadi pembeli yang bijak. Bijak dalam mengatur keuangan dan berbelanja sesuai dengan kebutuhan kita.
-RSW/DPK/02052020-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H