Sedangkan iklan versi ke-dua adalah iklan mie seperti pada umumnya, menampilkan Indomie yang menggugah selera. Tag yang digunakan merupakan kebalikan dari iklan versi pertama, 'Mi-nya ada, soalnya udah buka'.
Konsekuensi dari adanya dua versi iklan ini adalah adanya pembatasan waktu tayang. Iklan versi pertama ditayangkan pada waktu puasa atau siang hari. Sedangkan waktu tayang iklan versi ke-dua setelah waktu berbuka puasa atau pada malam hari dan waktu sahur.
Kemasan dan Iklan Indomie ini menjadi begitu populer sejak kemarin. Namun dikarenakan image Indomie yang sangat kuat, kemasan tanpa gambar mi tidak akan membuat pembelinya berkurang sedikit pun.
Menurut saya pembeli sudah percaya dengan rasa yang tertera dalam kemasan dan tidak akan meragukan mengenai isi dari kemasan. Dan yang paling penting bahwa mi instant pun dapat menghormati orang yang berpuasa, mengapa kita tidak bisa ? Â
-RSW/DPK/24042020-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H