Saya adalah penggemar drama Korea sejak sepuluh tahun yang lalu. Bahkan ketertarikan saya sekarang bertambah pula ke acara reality show Korea. Keduanya menurut saya selalu menyajikan hal yang baru bagi penontonnya.
Tidak dipungkiri menonton drama Korea (drakor) dapat menimbulkan kecanduan. Apalagi jika melihat drama yang sudah habis masa tayang (tamat), niscaya susah sekali untuk berhenti menonton dari satu episode ke episode lainnya.
Saya masih ingat pada saat menonton drama Korea Full House, saya dapat menontonnya tanpa berhenti melalui VCD player saya.
Salah satu kegiatan yang banyak dilakukan selama WFH (Work From Home) adalah menonton drama Korea. Apalagi saat ini sudah banyak sekali aplikasi menonton film yang dapat diunduh dari gadget kita.
Di sini menyajikan drama Korea lawas maupun yang sedang tayang saat ini. Jadi kita dapat bebas menentukan pilihan untuk menonton jenis drama Korea manapun.
Menilik salah satu pernyataan artis Nafa Urbach yang menyatakan bahwa sinetron Indonesia mungkin akan kalah pamor dari drama Korea, sejujurnya saya setuju dengan pendapat ini.Â
Hal ini mengingat adanya perbedaan antara drama Korea dan sinetron Indonesia. Dan yang paling kentara mungkin mengenai mutu cerita dari drama Korea yang tidak membuat bosan penontonnya.
Drama Korea Terdiri dari Banyak Genre Â
Pemilihan genre dalam pembuatan drama Korea sangatlah penting. Hal ini mengingat genre dapat menentukan rating drama yang akan berpengaruh kepada kepopuleran drama. Genre dari drama Korea adalah komedi, romantis, keluarga, horor, fantasi, sageuk (sejarah), mental illness ataupun laga (action).
Tidak jarang pulang genre drama Korea tidak hanya satu jenis namun digabungkan menjadi 2 atau bahkan 3 jenis sehingga plot cerita menjadi semakin menarik. Misalnya drama Reply 1988Â yang mengambil 3 genre yaitu keluarga, komedi dan romantis.
Stasiun TV yang mempunyai hak siar pun tidak terpaku dalam satu jenis genre tertentu dalam menayangkan drama Korea. Hal ini dikarenakan preferensi penonton dari televisi berbeda-beda.Â
Saya perhatikan biasanya televisi mempunyai strategi dalam penayangan drama Korea. Misal di stasiun TVN sedang menayangkan drama genre komedi romantis, sedangkan stasiun KBS menayangkan drama genre horor.
Banyaknya genre ini tentu banyak memberikan pilihan bagi penonton. Seperti pengalaman saya, jika sedang sedih lebih baik melihat drama komedi, namun jika sedang santai saya memilih menonton drama romantis atau fantasi.
Jumlah Episode Drama Korea Terbatas
Pada saat awal drama Korea dibuat, biasanya jumlah episode sudah ditentukan. Umumnya berjumlah 16 sampai dengan 20 episode dengan lama durasi satu episode sebanyak satu jam. Beberapa drama Korea yang mempunyai genre keluarga umumnya mempunyai jumlah episode lebih panjang yaitu 50 episode.
Jika suatu drama yang sedang tayang mendapat rating yang bagus, produser tetap mempertahankan jumlah episode seperti rencana awal. Jika ingin memperpanjang, biasanya dituangkan dalam season yang berbeda.
Namun jika rating drama anjlok, bukan tidak mungkin jumlah episode akan dikurangi. Jika diperhatikan biasanya plot cerita dipercepat untuk mengikis jumlah episode. Sehingga rating menjadi sangat penting peranannya dalam mempertahankan jumlah episode dalam dalam drama.
Pemain Drama Korea Harus Menguasai Berbagai Karakter
Tidak dipungkiri bahwa artis Korea terkenal karena wajahnya yang ganteng dan cantik. Namun menurut saya hal ini ditambah pula dengan kemampuan akting mereka.Â
Biasanya artis korea yang populer tidak hanya berkutat dalam satu peran saja. Misalnya adalah Song Hye Kyo yang sudah melakoni berbagai peran dari sejak kecil. Hampir semua genre sudah dilalap oleh Song Hye Kyo.
Sageuk atau drama dengan genre sejarah yang digabungkan dengan komedi, romantis maupun keluarga sangatlah populer. Misalnya drama Jewel In The Palace ataupun Kingdom yang juga sedang digandrungi saat ini. Hampir semua artis populer Korea pernah melakukan peran dalam drama jenis ini.
Peran dalam drama Sageuk diincar oleh semua artis Korea karena biasanya mempunyai plot yang sangat kompleks sehingga memerlukan penjiwaan karakter yang sangat baik. Bahkan bukan tidak mungkin berkat perannya dalam drama Sageuk, kemampuan akting mereka semakin diakui. Salah satu contohnya adalah Kim Soo Hyun yang semakin populer karena berperan sebagai raja dalam drama Moon Embracing The Sun.
Lokasi Drama Korea Tidak Monoton
Saya mengakui bahwa saya menjadi lebih tahu tentang provinsi di Korea berdasarkan lokasi drama Korea. Bahkan jika dramanya populer, lokasi syuting drama dapat dijadikan sebagai objek wisata.Â
Hal ini pun didukung oleh pemerintah Korea. Drama Korea memang menjadi salah satu ajang untuk memperkenalkan suatu tempat kepada penontonnya.
Beberapa drama Korea bahkan banyak mengambil syuting di luar negeri misalnya drama Crash Landing On You yang melakukan syuting di Swiss ataupun Memoirs of Alhambra yang mengambil syuting di Spanyol.Â
Beberapa drama Korea bahkan pernah mengambil syuting di Bali. Bahkan beberapa drama mencoba membuat lokasi sendiri agar sesuai dengan plot cerita. Biasanya ini dilakukan dalam drama keluarga.
Nah, itulah empat hal yang dapat membedakan drama Korea dengan sinetron Indonesia. Sebagai orang Indonesia, saya masih menaruh harapan besar agar sinetron Indonesia masih dapat berjaya seperti pada era Si Doel' ataupun Jendela Rumah Kita.
RSW/DPK/22342020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI