Selamat Hari Buku Dunia, Mari Hidupkan Kebiasaan Membaca Buku

Saya awali dengan mengucapkan Selamat Hari Buku Dunia yang diperingati setiap tanggal 23 April. Seharusnya tahun ini menjadi selebrasi yang meriah karena akan diadakan di ibu kota negara tetangga kita, Kuala Lumpur yang terpilih sebagai Ibu Kota Buku Dunia 2020.

Sebagai generasi 90-an dimana era digital belum lahir , buku menjadi hiburan bagi saya. Dimulai dengan berlangganan majalah anak saat saya SD sampai dengan berganti menjadi majalah remaja pada saat menginjak SMP dan SMA. Mengingat ayah saya berlangganan koran harian dan tabloid olahraga mingguan, maka kedua jenis bacaan ini pun tidak luput menjadi sasaran bacaan saya.  

Saya percaya buku adalah jendela dunia. Dan ibarat sebuah jendela, melalui buku kita dapat membuka wawasan kita. Melihat berbagai hal melalui mata kita. Berdasarkan pengalaman saya, membaca buku memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita.

Membaca Buku untuk Membahagiakan Hati

Saya masih teringat bagaimana bahagianya saya saat membuka majalah baru yang dikirimkan oleh loper koran ke rumah saya. Wangi kertas baru sangat khas. Tidak dapat saya ungkapkan. Dan tidak dapat tergantikan. Apalagi jika ditambah membaca artikel demi artikel.

Dikarenakan kebiasaan membaca majalah ataupun koran yang rutin, akhirnya saya mempunyai artikel favorit bahkan penulis favorit. Hal ini membawa saya kepada keinginan untuk memiliki koleksi buku yang ditulis oleh penulis favorit saya.

Rasa bahagia tentu perasaan positif yang diharapkan oleh semua orang. Seperti pengalaman saya sebagai pencinta komik jepang, jika hati saya sedang gundah, saya sudah dapat mengatasinya dengan membuka kembali koleksi komik jepang saya. Cukup luangkan waktu sekitar 1 jam untuk mengembalikan mood saya.

Membaca Buku untuk Menghilangkan Stress

Stress adalah penyakit yang diyakini dimiliki oleh hampir semua orang. Apalagi bagi sebagian orang yang bekerja dan tinggal di Jakarta. Stress pun dapat memicu penyakit lain dalam tubuh.

Mungkin salah satu cara untuk mengurangi stress adalah membaca buku favorit kita. Dan di tengah era digital sekarang, membaca buku elektronik (e-book) dapat menjadi satu alternatif untuk menyalurkan hobi membaca. Lebih praktis walaupun esensinya memang berbeda dengan buku konservatif.  

Berdasarkan hasil pencarian dari google, penelitian yang dilakukan oleh psikolog memberikan hasil bahwa membaca buku dapat memusatkan konsentrasi seseorang dan kata-kata dalam bahan bacaan dapat mengurangi ketegangan dalam otot dan jantung.

Membaca Buku untuk Memupuk Kemampuan Mengingat 

Sampai sekarang saya masih mengingat sebagian besar isi dari buku pengarang favorit saya, Momoko Sakura dalam komik berseri Chibi Maruko Chan. Padahal saya mulai mengoleksi komik sejak akhir tahun 2000-an. Jadi dapat dikatakan sudah hampir 20 tahun, cerita dalam buku favorit saya masih tertanam dalam ingatan saya.

Salah satu buku lain yang seakan-akan menjadi magnet ketika saya membacanya adalah novel series 'Twilight' karya Stephanie Meyer. Saya mengingat setiap bab dan juga percakapan para tokoh dalam novel ini. Pada saat membaca novel ini, saya bahkan membangun imajinasi tentang tokohnya dalam pikiran saya. Sedemikian kuatnya.

Memang inilah yang terjadi pada saat kita membaca buku atau bacaan yang menarik minat kita. Secara otomatis, kemampuan mengingat kita langsung bekerja. Dan dengan tetap memupuk ingatan niscaya dapat menghindarkan kita dari penyakit pikun.

Membaca Buku untuk Menambah Wawasan dan Pengetahuan 

Saya setuju dengan pendapat umum yang mengatakan bahwa manfaat membaca buku adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Kecintaan saya terhadap komik Jepang menambah wawasan saya tentang budaya dan kebiasan orang jepang. Bahkan saya dapat mengetahui beberapa kosakata jepang yang sangat berguna sekali pada saat saya pergi ke negeri sakura.

Melalui membaca buku, ilmu pengetahuan kita dapat semakin bertambah. Bahkan saat ini menurut saya eranya sudah berubah dari menambah dan juga membagikan ilmu pengetahuan kepada semua orang. Dan platform yang paling mudah digunakan adalah melalui media sosial.  Cukup tuliskan dengan bahasa yang baik dan mulai bagikan kepada semua orang.

Melihat manfaat membaca buku diatas yang sangat berguna bagi kehidupan kita, maka melalui tulisan ini saya mengajak pembaca untuk menghidupkan kembali kebiasaan membaca buku mulai dari sekarang.  

-RSW/DPK/22042020-