Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nikmati Keindahan Pegunungan dan Keunikan Desa Budaya di Toyama !

1 Januari 2016   20:20 Diperbarui: 1 Januari 2016   20:58 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke Jepang pada bulan Oktober tahun 2015 masih menyisakan sedikit penyesalan dikarenakan waktu untuk mengunjungi beberapa daerah di Jepang sangatlah minim. Salah satunya adalah waktu untuk menjelajah wilayah prefektur Toyama. Saya hanya baru sempat menjelajah dan menikmati keindahan desa Shirakawa-Go, salah satu desa yang masuk ke dalam list UNESCO Heritage.

Hal ini lah yang membuat saya sibuk mencari informasi tentang Toyama sebagai bahan referensi jika memang saya berkesempatan berkunjung kembali ke Jepang.

Prefektur Toyama termasuk dalam wilayah Chubu jika dilihat dari peta Jepang. Secara keseluruhan destinasi di Toyama berupa pemandangan alam dan pegunungan yang menakjubkan.

Dan salah satu destinasi favorit adalah Kurobe Alpine Route, yaitu pegunungan salju abadi di daerah Tateyama. Sebagian orang mengatakan bahwa tempat ini adalah Pegunungan Alpen ala Asia. Kita dapat melintasi pegunungan Tate (Tateyama = gunung Tate) dengan menggunakan sejenis cable car yang disebut ropeway. Selama di dalam ropeway, pemandangan pegunungan dari ketinggian 3.000 MDPL sangat memikat mata. Dan jika kita beruntung datang pada musim gugur, maka kita dapat melihat pemandangan hutan berwarna hijau, kuning dan merah yang memikat seperti pengalaman teman saya. Biaya untuk menggunakan ropeway beragam tergantung dari rute mulai dari 4.190 Yen sampai dengan 10.490 Yen untuk satu orang dewasa. Perlu diketahui bahwa semua harga tiket di Jepang untuk anak usia sampai dengan 11 tahun adalah setengah dari harga tiket orang dewasa.         

 

 

Di pegunungan Tate, kita dapat mampir ke daerah Murodo untuk melihat salah satu pondok tertua di Jepang. Banyak wisatawan yang menyempatkan untuk melakukan tur ke dalam pondok dengan biaya 300 yen per orang. Pondok ini digunakan sebagai markas bagi pendaki yang datang ke gunung ini sampai dengan awal tahun 1980-an. Menakjubkan sekali dan ini merupakan destinasi favorit teman saya.

 

Sedangkan jika kita ingin mencoba destinasi yang anti main stream, maka kita dapat berjalan di sepanjang koridor salju setinggi 20 meter di Murodo. Koridor biasanya dibuka untuk umum mulai pertengahan bulan April. Dan berdasarkan update dari situs www.japan-guide.com, jadwal pelancong untuk dapat melewati koridor salju ini mulai 16 april sampai dengan 22 Juni 2016.    

Tempat lain yang wajib dikunjungi adalah danau Mikurigaike. Danau ini merupakan danau vulkanik yang berada di ketinggian 2.405 MDPL. Air di danau ini akan berwarna biru mulai dari bulan Juli hingga Oktober sedangkan sampai dengan bulan Juni danau akan tertutup salju. Untuk memuaskan rasa pensaran kita juga dapat memegang salju sambil berjalan santai di sepanjang danau ini.

 

Daerah lain yang menjadi destinasi pilihan adalah Takayama. Dimulai dari stasiun Takayama, maka banyak sekali destinasi yang dapat dikunjungi. Bagi penyuka museum, maka coba kunjungi Museum Sejarah dan Seni secara gratis. Museum ini berisi bangunan tradisional di Takayama dan memberikan informasi seputar sejarah daerah ini. Jangan lupa untuk mampir ke taman yang ada di sekitar museum. Berdasarkan pengalaman saya di Jepang, semua taman di Jepang sangat terawat dan menyejukkan mata. Bagi orang Jepang taman dapat memberikan citra pemiliknya. Anda tidak akan menyesal mampir ke salah satu taman di Jepang.

Bagi penyuka budaya Jepang seperti saya, maka kota tua (Old Town) di Takayama wajib untuk disambangi. Cukup berjalan sekitar 10 menit dari stasiun Takayama, maka kita akan dibawa ke suasana kota di zaman Edo. Klasik dan tenang, salah satu ciri khas Jepang. Kita dapat berkeliling kota tua menikmati rumah tua, toko kopi serta perusahaan pembuat sake dengan berjalan kaki atau untuk mempersingkat waktu dapat menggunakan Ricksaw dengan tarif 5.000 Yen selama 30 menit.

Ke suatu daerah tentu belum lengkap jika belum mengunjungi pasar tradisionalnya. Kita dapat datang ke pasar pagi (morning market) yang dibagi menjadi dua tempat yaitu di Jinya-mae dan Miyagawa. Di pasar ini kita dapat membeli beras, buah-buahan seperti mulberry yang terkenal serta beragam bunga dan snack khas Takayama.

Tempat yang saya kunjungi di daerah ini pada liburan kemarin adalah Shirakawa-go yang terletak di antara Takayama dan Kanazawa. Akses yang saya pilih adalah melalui Kanazawa kemudian  dilanjutkan menggunakan highway Nouhi bus tujuan ke Shirakawa-go. Harga tiket bus PP Kanazawa – Shirakawa go adalah 3.900 Yen.

Jika ingin menjelajah keindahan desa Shirakawa-go secara keseluruhan, maka saya sarankan untuk menginap minimal satu malam di penginapan lokal milik penduduk ( minshuku ) di salah satu desa terbesar, Ogimachi. Namun jika waktunya tidak banyak, saya sarankan agar datang pada pagi hari dan pulang pada saat menjelang sore.

 

Di ogimachi, kita dapat berkeliling desa sambil melihat rumah tradisional penduduk yang disebut gassho-zukuri. Gaya rumah di desa ini, sesuai namanya berarti ’bangunan tangan dalam doa’ dan berbentuk segitiga. Atapnya terbuat dari Jerami untuk menahan salju yang turun selama musim dingin. Jika ke sini, maka sempatkan untuk naik ke wilayah paling atas untuk mendapatkan pemandangan desa yang sangat indah dari ketinggian. Mengunjungi Shirakawa-go sangat saya rekomendasikan apalagi pada saat musim dingin. Sangatlah indah dan tiada duanya. Dan jangan lupa untuk membeli souvenir boneka Sarubobo, boneka tradisional yang terbuat dari bahan merah dan dipercaya untuk mempermudah kelahiran bayi serta terhindar dari pengaruh jahat.     
Bepergian tentunya belum lengkap tanpa menikmati makanan khas kota yang kita kunjungi. Dan beberapa makanan khas Toyama adalah sbb :
  1. Masuzushi , merupakan pizza sushi tradisional di Jepang. Pizza sushi ini terdiri atas nasi yang diatasnya diberi ikan segar dan dibentuk seperti pizza. Cara penyajiannya dalam wadah yang telah dilapisi dengan daun pisang. Selama di Jepang, semua sushi yang sudah saya coba merupakan sushi dengan rasa ikan terbaik yang pernah saya rasakan. Sehingga saya pikir rasa masuzushi pastilah lezat.
  2. Shiro Ebi Ryori, merupakan semacam tempura dari udang putih yang merupakan komoditas terkenal dari Toyama.
  3. Sticky Rice Flour Ball, merupakan snack terkenal dari Toyama. Yang membedakan antara sate berisi bola kecil berbahan dari nasi dengan daerah lainnya adalah penyajiannya yang dicelupkan ke dalam kecap. Hm, gurih.
  4. Sake, merupakan komoditas utama dari daerah Toyama. Sebagai daerah penghasil beras terbaik serta pembuatannya yang telah berabad-abad lalu, maka sake yang dihasilkan merupakan sake berkualitas tinggi.

Tertarik mengunjungi Toyama ? Tidak perlu khawatir karena akses ke Toyama sangatlah mudah. Jika berangkat dari daerah Osaka atau Kyoto, dapat menggunakan kereta Limited Express Thunder Bird yang langsung ke stasiunToyama melalui daerah Komatsu dan Kanazawa. Namun untuk menghemat biaya transportasi, kita juga dapat membeli Takayama-Hokuriku Tourist Pass seharga 13.500 Yen yang dapat digunakan mulai dari Kansai airport sampai ke Toyama ataupun dari Nagoya ke Toyama. Sedangkan Tiket pass yang lebih ekonomis adalah JR Pass seharga 29.110 Yen yang dapat meng-cover semua  biaya transportasi kereta selama 7 hari di Jepang. Sehingga jika anda berangkat dari Tokyo, saya sarankan untuk menggunakan JR Pass yang lebih hemat waktu dan ekonomis. 

Nah, mudah-mudaha informasi diatas cukup untuk membuat anda tertarik datang dan menjelajah keindahan dan keunikan Toyama.  Selamat menikmati !

Jakarta, 2016-01-01

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun