Kali ini ane akan membahas tentang 7 kata yang ane sebutkan dijudul. Tentang Alasan SOLUSI Ngakalin Hak Orang Lain. ane bahas secara tajam dengan infestigasi ane di kota Jogja tercinta yang mempunyai Gubernur dan Walikota yang  sedikit bicara sedikit bekerja itu. Tulisan selanjutnya tidak akan membahas njero beteng namun ke masalah yang lebih umum yang mungkin banyak terjadi disekitarakan kita. Yaitu tentang gas melon 3 KG.  Kejadian yang sering diangkat hanyalah masalah kelangkaan,  subsidi,  orang miskin dan agen nakal karena hal itu memang trefiknya akan lebih gede daripada sisilain yang mungkin lebih lucu dan ane rasa kalau serius ditindak efeknya akan lebih terasa.
Hak Orang Lain
Ya secara kasat mata sudah cukup jelas bahwa gas melon android 3KG adalah sejatinya diperuntukkan untuk masyarakat miskin. Dan sasaran pengguna LPG 3 kg pun sudah cukup jelas konsumen rumah tangga dan usaha mikro. Parameter masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi LPG 3 Kg telah di atur dalam undang undang, yaitu kelas social C1 kebawah (pengeluaran < 1,5 juta / bulan). Dan parameter industri kecil (mikro) diukur dengan omset per tahun
Masalah Kelangkaan Yang Terus Terjadi
Kelangkaan gas melon seolah menjadi berita yang mendatangkan perhatian paling banyak, wuah dimana mana mau cari gas susah. Di Jogja sendiri ini hasil investigasi ane sebagai pakar kuliner termuda. hal tersebut menjadi fariabel, tidak melulu masalah distribusi yang jumlahnya kurang lah, banyak orang kaya ( personal ) yang menggunakan lah dll dll. Namun karena masih lumayan banyak pengusaha berbahan bakar gas dalam menjalankan usahanya memborong itu setiap harinya. Ini bukan ane asal bicara karena beberapa kali sering melihat pembeli tabung gas hingga mungkin diatas 8 tabung menggunakan entah itu mobil pickup jelek ( pengusaha kaya yang merendah atau ngirit ) atau motor roda tiga ya gak tahu juga mereknya entah itu JIALING - VIAR - KTM - TOSSA ane gak liat sampai ke mereke opo tapi cukup jelas gambaran bentuk motor yang tak maksut kan. Gambar ilustrasi kapasitas yang bisa diangkut
Kalau kamu selo ngitung berapa jumlah warung di kecamatan ane 30 an mungkin belum lagi kafenya. Dan ane juga merupakan mantan pengusaha warung lesehan, jamu serta gorengan dari tahun 90an yang dirintis abah ane sampai tahun 2005 yang akhirnya memutuskan berhenti dulu sampai saat ini. 2005 kami memutuskan stop dulu  karena gempa jogja, gerobak jualan ummi ane hancur karena kena runtuhan rumah.
Walaupun sampai saat ini masih jualan gorengan kususnya lumpia dan pisang aroma namun hanya berdasarkan pesanan saja, tidak seperti dulu yang memang jualan diwarung. Ummi ane adalah seorang pioner pertama yang menciptakan pisang aroma di Indonesia yang pada akhirnya khususnya di Jogja sendiri mulai banyak yang jualan gorengan sejenis. Omset usaha keluarga kala itu tidak begitu banyak namun cukup untuk biaya ane dan adik ane sekolah dari TK sampai awal SMA. Kala itu kampus di kecamatan ane juga belum begitu rame seperti saat ini.
Pengalaman dari bayi ditetek in sambil jualan membuat ane tahu estimasi keuntungan suatu warung dari hidangan yang dijual. Kalian mungkin hanya selevel mengira-ira namun ane lebih suhu dan masta karena pengalaman seumur hidup didunia bisnis kuliner. Jadi kalian akan kalah awu untuk menyanggah hal ini. Kembali lagi ke topik gas tadi. Nah kelangkaan gas tadi kalau menurut ane sebagian faktor mungkin karena itu. bayangin aja kalau setiap warung punya taruhlah 4 tabung saja tiap hari.
Ya gak heran kan jika pas yang miskin miskin itu tabungnya habis stoknya pas abis. Jadi sebenernya orang kaya ( personal ) pun pake gas melon 3kg kalau secara ilmu ane, itu tidak akan siknifikan mempengaruhi kelangkaan. La orang kaya tu masak aja jarang. jangankan jarang masak mungkin malah masak aja gak bisa karena selalu jajan.
Dapur mereka yang puluhan juta dengan kichen set pun kalau pake gas 3kg mungkin cuma buat masak indomie paling sering. Dan mungkin paling cepet 1 bulan baru beli gas lagi bahkan sampai tabunga karatan juga gas nya masih ada. Walaupun tetep kurang tepat kalau mereka pake gas melon. Sugeh kok subsidinan. Alasan Walaupun banyak yang punya banyak seribu alasan untuk mengamini alasan alasan yang mereka buat. Paling banyak alasan mereka mampu tapi tetap menggunakan gas 3kg itu karena :
- Males angkut angkut 12KG. tabung melon kan lebih ringan
- Dapur ku tu gak muat buat 12kg, kalau mau nyalahin ya nyalahin tukang atau kontraktor dapurku
- Tabung 12KG itu KATANYA bahaya, sering mledak jadi aku pake yang 3KG,
- Masak harga 3KG harganya cuma 22.000 dan 12KG bisa 125.000 . mending aku beli 3KG 4 dong. kan sama aja aku beli 12KG
Ya banyak yang masih menggunakan gas 3KG dengan alasan seperti itu, walau secara etika memang hal seperti itu bukan alasan. Sama halnya kayak korupsi, kalau ngasih duid nya karena bentuk terimakasih, bentuk solidaritas bentuk perhatian padahal kita tahu dibelakang maksut itu adalah untuk melancarkan sesuatu ya namanya ya tetap korupsi dan harusnya tidak diterima  :mrgreen: Tapi ya itu tadi kalau menurut ane memang tidak juga ngaruh ke kelangkaan  gas jadi ilang kalau penimbun tabung gas 3KG bejibun untuk kegiatan produksi harian masih banyak, karena merekalah yang konsumsi gasnya paling banyak setiap hari.
Seberapa sering ibu rumah tangga dalam mengkomsumsi bahan bakar untuk kegiatan harian? apalagi orang kaya. Namun kembali lagi yaitu tadi tetap kurang tepat dan ane tidak membenarkan mereka tetap mengkosumsi gas 3KG. Walaupun masih ada beberapa yang kalangan rumah tangga mengkomsusigas 3KG bukan untuk kegiatan masak namun ada yang buat hal lain.
Nah tehnologi keren saat ini bisa merubah dari yang tadinya bertenaga listrik menjadi gas. Lebih tepatnya digunakan untuk mesin cuci pemanas dan lemari pemanas pakaian, Apalagi jika musim hujan seperti ini kebutuhan mereka akan gas juga lumayan tinggi nah tentu saja butuh ngeringin banyak pakaian :mrgreen: . Kalau menghitung omset dari satu cabang ya mungkin masih masuk kategori mikro dan mungkin masih bisa dimaklumi karena diaturan tidak masalah namun jika menghitung dari total cabang yang dihasilkan ya mungkin bisa diatas mikro. Benernya warung Burjo pun juga karena rata rata masih berafiliasi dengan pemilik yang sama, Bagkan ada yang sampai punya cabang puluhan.
Â
Ada juga inovasi lain seperti pompa air berbahan dasar gas, pemanas ruangan ayam berbahan gas, dll dll . Ini bukannya ane menghalangin orang lain untuk mendapatkan rejeki atau bagaimana namun jika semua sesuai dengan apa yang sudah diatur ane rasa akan berjalan enak. Walaupun beberapa aturan kalau menurut ane kurang tegas, tertarget dan ngambang. Jadi orang masih bisa menalarkan opini lain tentang aturan itu. karema kalau dipiker jangan cara orang yang berbeda ya itu memang tidak melanggar. Pokok e mblulet lah :mrgreen: tapi ini semua saling menjadi irisan jadi kalau gak dipikirkan sampai ke sektor sektor lain yang kemungkinan akan terkait ya akhirnya rauwis uwis masalah ginian.
Solusinya apa ya
Nah ane adalah seorang analis dan solutor jadi ane bisa memberikan sedikit ide yang mungkin bisa pemerintah pakai. karena ide ane ini ane opensource kan. Walau sebenarnya untuk saat ini pemerintah sudah membuat solusi untuk masalah tersebut namun ane rasa masih kurang. Ane kutip dari TEMPO RABU, 29 JULI 2015 | 19:22 WIB . Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram hanya boleh dibeli oleh masyarakat miskin. Pemerintah menyiapkan tiga skema distribusinya agar subsidi elpiji diterima oleh orang yang tepat. Menurut dia, opsi skema distribusi mengerucut ke tiga cara. Pertama, konsumen bakal diberikan kartu khusus pengambilan gas melon tersebut. Cara kedua adalah memberikan uang tunai untuk membantu daya beli gas elpiji. Cara ketiga adalah pembelian terbatas dengan memakai pengenalan sidik jari. Solusi itupun banyak ditentang oleh orang2 yang menilai itu pemborosan namun mereka tidak memberikan ide solusi. Salah satu solusi lain dari PT Pertamina adalah mengeluarkan varian produk gas non-subsidi Bright Gas dalam kemasan 5,5 kilogram (kg). Seperti yang kita ketahui secara umum banyak orang beralih dari gas nonsubsidi 12KG ke gas 3KG bersubsidi. Ya karena ilmu matematika tidak berlaku disini dimana gas nonsubsidi 12KG kirasan 125.000 jika dibandingankan dengan harga gas melon android 3KG bersubsidi yang taruhlah pake harga termahal 25.000 x 4 maka hanya 100.000
- Operasi dadakan, ane rasa operasi ini bisa jadi salah satu langkah yang bisa memangkas lumayan banyak dan langsung kita beri solusinya sekalian. Jadi ketika operasi ke tempat2 yang ane sebutkan diatas sebagai kemungkinan tempat melumpuknya tabung gas 3KG. Nantinya warung rumah makan , londri atau apalah yang ane sebutkan diatas  yang keliatan rame dan tertangkap basah memiliki tabung gas 3KG nya lebih dari lebh dari 4 bahkan lebih dari 8 langsung diberikan tindakan peringatan dan langsung saat itu juga diberikan 2 pilihan. Menukar 2 tabung gas melon 3KG dengan 1 Bright Gas 5,5KG atau menukar 4 tabung gas melon 3KG nya dengan 1 gas 12KG.
Kemungkinan akan banyak tabung tabung gas 3KG yang didapet dari operasi ini. Jika yang beralasan lah kompor kita dua pak yaudah kalau punya 4 tabung gas melon kita kasih aja 2 Bright Gas 5,5KG, nanti ada lagi yang gini, loh kompor kita dua pak tapi saya mau 12KG aja gimana solusinya, yaudah ketika operasi sekalian bikin regulator atas yang nyabang bisa keluar 2 selang yang sudah SNI sekalian. jadi kalau ada yang pake alasan itu kita kasih saja itu. Juga pasti ada yang ini, kalau saya cuma punya ganjil gimana.
Yaudah gak usah repot misal punya 9 tabung gas melon ya suruh milih ditukar dengan 5 Bright Gas 5,5KG atau 2 12KG + 1Bright Gas 5,5KG. Ya pemerintah rugi 1 tabung tidak masalah lah karena nantinya pada next pengisian akan menggunakan yang non subsidi. Namun pemerintah juga nantinya harus menjamin ketika semua orang beralih ke nonsubsidi. semua ketersediaan ada dan tidak dipersulit. Karena sejatinya kita hanya butuh yang mudah dan selalu ada. 2. Dengan Surat  Izin / Surat Jalan. Namanya apalah nantinya suratnya yang jelas mekanismenya seoerti ini, jika melihat penduduk ada yang membawa tabung gas melon misal lebih dari 10 atau keliatan banyaklah. petugas wajib membertindakan dengan menanyao surat, misal surat agen nya mana atau surut perintah pengirimannya mana dll dll. sehingga jika ketahuan yang membawa banyak itu adalah masyarakat biasa sudah pasti itu adalah kegiatan pelanggaran. 3. Tindak yang jualan jualan tabung gas 3KG secara massal yang tidak punya izin atau bukan agen. di era kekinian seperti ini yang online aja kalau mau nelusuri banyak banget. bahkan blak2an alamat dan kontaknya. Bisa ditindak dengan mengkroscek. Jika bukan agen tapi menjual seperti itu ya kalau menurut ane harusnya diberi peringatan, penyitaan bahkan yang efek jera ditangkap sekalian.
Jangan terus menyuruh masyarakat benar lewat etika masing2. karena etika itu seperti agama yang jelas jelas dilarang pun akan dilakukan, kalau agama enak urusanya tinggal dengan Tuhan, Â dan manusia pun enak nunggu azab dari tuhan itu bisa mengira ira, diberi azab langsung . besok atau nanti nunggu diakherat kan kita juga gak tahu. terserah Tuhan maunya kapan, Tapi pemerintah bukan Tuhan dan butuh sinergi dengan yang lain karena itu tegaskan sekalian aturannya dan tindak tegas sekalian. Negara kita teralu banyak pemakluman dan bukan karena banyak orang jahat tapi karena banyak orang jujur yang diam. Jangan takut tabung gas meledak karena salah jika ledakan yang terjadi itu karena tabung, kalau dia bernyawa pasti akan menanggis karena selalu dianggap penyebannya.
Sekali lagi ini bukan maksut saya menyinggung mata pencaharian orang lain, atau mematikan mata pencaharian orang lain entah itu rumah makan, warung, peternak, tempat londri atau yang lain yang ane sebutkan diatas. masih ada juga profesi sama namun mereka sadar akan hak orang lain suatu kaum di tabung gas melon android 3KG. Karena sejatinya manusia akan terus merasa miskin jika ada yang lebih kaya karena patokan kekayaan disini bukan cukup tapi butuh. Padahal hidup nurutin butuh itu tidak akan pernah ada habisnya. HR - @rasarab Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H