Bendera Merah Putih itu seharusnya berkibar di Ceres Arena, Denmark. Tapi apa daya karena sanksi yang diterima Indonesia sehingga bendera itu dilarang di kibarkan, padahal Indonesia sudah menjadi pemenangnya, Team Bulu Tangkis beregu Putra Indonesia sudah memenangi pertarungan sengit dalam ajang Piala Thomas Cup yang di selenggarakan di Negara Denmark.
Sedikit berbeda dengan yang dialami pelari jarak pendek junior Indonesia beberapa waktu lalu yang memenangi lomba lari bergengsi itu dan sempat bingung mencari bendera Merah Putih. Tapi dengan bantuan dari seseorang bendera Merah Putih tersebut bisa di dapatkan dan menjadi kebanggannya karena sudah menjuarai lomba lari jarak pendek.
Setelah di telusuri ternyata bukan soal terkait adanya salah satu atlet kita yang mendapatkan sanksi karena sudah menggunakan doping tetapi lebih karena birokrasi yang menjadi acuan  Badan Antidoping Dunia ( World Anti-Doping Agency, disingkat WADA) , untuk memberikan sanksi terhadap negara kita. Di satu sisi ini merupakan effect dari pandemi yang kita alami juga sehingga dalam kurun waktu tersebut tidak ada event olahraga di tanah air, sehingga uji sample doping tidak bisa dilakukan oleh lembaga anti doping di Indonesia. LADI ( Lembaga Anti Doping Indonesia ), sebagai lembaga yang menangani nya berjanji akan memberikan sample nya setelah gelaran acara PON ( Pekan Olah Raga Nasional ) di Papua selesai. Dan memang ini adalah satu-satunya event yang di gelar selama pandemi masih terjadi. Jadi kalau saya menilai tidak ada yang di salahkan soal tidak berkibarnya bendera Merah Putih di Ceres Arena, Denmark karena semuanya di luar kendali, tetapi bisa dijadikan pelajaran bahwa walaupun pandemi seharusnya terkait Regulasi anti Doping harus tetap di jalankan sehingga negara kita tidak diberi sanksi. WADA, sebagai Badan anti doping dunia juga bukan hanya menghukun Indonesia tetapi ada beberapa negara yang juga mendapatkan hukuman. Termasuk Thailand yang menjadi peraih medali perunggu dalam ajang piala Uber Cup juga tidak dapat mengibarkan bendera negaranya.
LADI sebagai Lembaga yang di bentuk untuk menangani regulasi doping di Indonesia tentu saja harus bertanggung jawab terhadap sanksi ini, tetapi saat inipun juga sedang dilakukan upaya untuk memberikan sample doping nya ke lembaga Doping Dunia. Karena usaha untuk itu dilakukan setelah gelaran Pekan Olah Raga Nasional di Papua selesai. Sehingga kita harus bersabar juga untuk bisa menerima pencabutan sanksi yang sudah dilakukan oleh WADA.
Semoga saja dengan berakhirnya pencabutan sanksi oleh WADA, akan membuat prestasi atlet-atlet Kita di dunia semakin bersinar dan Bendera Merah Putih dapat berkibar kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H