Mohon tunggu...
Ra RuNias Production
Ra RuNias Production Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca

Senang dengan cerita dan perjalanan menggunakan bus.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Work From Home Vs Jenjang Karier

14 Oktober 2021   08:37 Diperbarui: 14 Oktober 2021   10:02 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena training online membutuhkan kuota data yang harus di beli dengan uang pribadi sehingga ini yang menjadi dasar bagi sebagian Serikat Pekerja untuk tetap mempertahankan tunjangan transport bagi pekerja yang Work From Home.

Ada juga yang mengharuskan pekerja Work From Home karena kondisi kesehatan. Sampai saat ini masih ada yang belum Work From Office dengan kondisi seperti ini. Karena seperti kita ketahui bersama bahwa pandemi covid 19 belum berakhir, walaupun sudah melandai kasusnya, tetapi tidak menutup kemungkinan masih bisa terjadi lagi. 

Untuk pekerja yang sudah Work From Home sejak pandemi dimulai, tentu saja akan mempengaruhi Kariernya. Jenjang Kariernya akan tertahan, karena performa yang tidak bisa kita ketahui, tetapi dalam sebuah perusahaan ada yang namanya Planning Karier sehingga apapun kondisinya akan tetap di pertahankan Planning Karier nya. 

Tentu saja ini akan berdampak bagi rekan kerjanya yang selama ini tetap di haruskan Work From Office. Sementara jenjang karier sudah diputuskan, tetapi di satu sisi akan ada kecemburuan karena perbedaan keadaan dan performa kerja yang tidak bisa di ketahui karena masih Work From Home. 

Semoga saja pihak perusahaan bisa memahami situasi seperti ini, karena jika tidak bisa ditangani akan berdampak pada menurunkan etos kerja bagi pekerja yang Work From Office.

Jenjang karier melalui Planning Karier tentu saja harus bisa di evaluasi lagi untuk saat ini, karena kesenjangan perlakuan akan berakibat pada menurunnya etos kerja, akan berdampak pula kecemburuan sosial dan banyak lagi dampak pada hal yang lainnya. 

Disini juga di tuntut kejelian Serikat Pekerja menangkap Fenomena seperti ini. Fenomena yang menguntungkan satu pihak tetapi tdak bagi orang lain.

Semoga saja ini tidak terjadi di perusahaan tempat anda bekerja, karena tentu saja ini akan membuat hubungan hindustrial yang tidak harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun