Mohon tunggu...
Ra RuNias Production
Ra RuNias Production Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca

Senang dengan cerita dan perjalanan menggunakan bus.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dani Gadis Desaku (2)

6 September 2021   08:16 Diperbarui: 23 Oktober 2021   14:22 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interior Seat Super Top (sumber: FB Raya Fans Community)

Cerita Sebelumnya Edisi 1

Kuambil gawaiku untuk memesan Ojeg Online, tak lama berselang ojeg yang akan membawaku menuju garasi PO Raya sudah siap di depan rumahku. Bergegas aku pamit pada ibu dan ayahku dan mengambil tas ranselku untuk menuju desaku. Memang ada semangat yang berbeda kali ini, yang pertama karena aku akan naik bus yang kedua karena akan menemui sahabat lamaku di desa. Bagi sebagian orang hobby aku ini memang unik, aku sangat menyukai naik bus, baik bus ekonomi ataupun bus executive. Kali ini bus executive PO Raya yang akan aku naiki, kasta tertinggi nya yaitu kelas Super Top, dengan konfigurasi seat 2-1. Bus ini sengaja aku pilih karena waktu berangkatnya lumayan malam artinya deretan terakhir dari arah barat.

Interior Seat Super Top (sumber: FB Raya Fans Community)
Interior Seat Super Top (sumber: FB Raya Fans Community)

Bus dengan kursi bekas pesawat Garuda Indonesia DC-10 ini memang banyak disukai oleh manianya. Karena kursi yang di lapisi beludru empuk membuat kita terasa nyaman dan badan tidak sakit walaupun berlama-lama kita duduk disini. Walaupun bus ini dikenal juga dengan sebutan bus priyayi karena banyak di isi oleh kalangan orang tua, tapi saat ini sudah tidak hanya orang tua, anak-anak muda juga banyak yang menggunakan bus ini, karena kenyamanannya dan juga sekarang sudah bayak menggunakan chasis baru. Terakhir bus ini sudah menggunakan Chasis Mercedes Benz OH 1626 dengan air suspension, yang membuat kita semakin nyaman.

Bus PO Raya dengan kelas Super Top ini hanya terisi 18+2 ( kursi cadangan ). Dengan hanya berisikan 18 penumpang, maka jarak kursi kedepannya jadi lumayan jauh sehingga kaki kita tidak nekuk saat duduk dikursinya. Recleiningnya pun bisa hampir lurus ke belakang sehingga seperti kita tidur di kursi panjang dengan punggung nyaris lurus. Inilah yang membuat bus ini nyaman. Jangan berharap dapat hiburan di perjalanan, karena memang di bus ini ada televisi, tetapi hampir jarang sekali di hidupkan saat perjalanan. Kebiasaan para crew akan menyalakan musik lawas dengan alunan yang mendayu sehingga membuat kita seperti di nina bobok an, di tambah lagi ayunan Chasis Mercedes Benz 1626 Air Suspension yang semakin membuat kita terlelap tidur.

Seat Konfigurasi 2-1 (sumber: FB Raya Fans Community)
Seat Konfigurasi 2-1 (sumber: FB Raya Fans Community)
Seat Konfigurasi 2-1 (sumber: FB Raya Fans Community)
Seat Konfigurasi 2-1 (sumber: FB Raya Fans Community)

Pukul 18.45 aku tiba di garasi bus dan langsung menuju loket untuk menginformasikan kehadiranku. Aku pun langsung menaiki bus yang sudah siap di jalurnya. Di garasi ini hanya tersisa 1 bus karena bus yang lainnya sudah berangkat terlebih dahulu, hanya kelas super top ini yang berangkat terakhir. Kulihat semua kursi hampir terisi, tersisa sekitar 4 kursi. Memang kalau weekend armada ini laris manis, aku pun pesan tiket sejak 3 minggu lalu. Semoga perjalanan kali ini lancar dan dimudahkan semuanya.

Tepat pukul 19.00 bus mulai bergerak dari garasi dan menyusuri jalan perintis kemerdekaan yang memang selalu padat setiap akhir pekan. Bus di bawa santai oleh Pak Budi, beliau sudah lama menjadi pengemudi di bus ini. Dengan postur tubuh yang sedikit gembul, beliau sangat ramah kepada penumpang. Walaupun sudah berumur tetapi cara mengemudinya sangat nyaman, membuat kitapun senang bila beliau yang mengemudikannya. Masih bergerak berlahan karena kepadatan jalan di akhir pekan ini, beliau sangat sabar dan santai membawa busnya. Sepertinya bus tidak mampir-mampir ke agen lainnya karena seluruh kursi sudah terisi dari garasi. Bus langsung masuk toll cakung untuk menuju ke solo.

Cerita Selanjutnya Edisi 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun