From Zero to Hero.
Slogan yang sangat memacu kita untuk melampaui batas kemampuan kita.
Ini saya rasakan sekarang, yang terjadi pada putri pertama saya. Tiga tahun yang lalu dia memulai langkah baru, langkah yang harus dia tempuh. Mulai dari hidup sendiri jauh dari orang tua, mulai belajar mandiri dengan dunia pendidikan yang baru.Â
Karena sudah waktunya dia melakukan ini semua. Saya sebagai orang tua hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk dirinya.
Empat bulan berlalu dari pertama kami melepasnya, kamipun berjumpa lagi dan saling berbincang berbagai hal. Ternyata bidang study yang diambil saat ini tidak pernah terbersit didalam dirinya, padahal saat memutuskan ini, saya sebagai orang tua sudah mendelegasikan sepenuhnya kepada dia yang akan menjalaninya.Â
Terasa berat dia menjalani ini semuanya, karena berbagai permasalahan yang kompleks, atau salah kami tidak membiasakan dia untuk hidup mandiri, tapi saat ini tidak ada pilihan lain, kecuali memberikan motivasi penuh kepadanya. Nikmati dunia kamu saat ini, dunia ini yang tidak pernah kami rasakan, karena keterbatasan ekonomi kami tidak sampai di level ini.Â
Belajar menikmati apa yang tidak kamu sukai, belajar menjalani apa yang tidak kamu senangi. Hidup harus berjalan, rintangan pasti akan ada tapi harus kita hadapi dan Allah SWT tidak akan membebani kita melebihi batas kemampuan kita.Â
Sejak perbincangan itu, saya lihat ada semangat baru di dirimu. Kamu mulai menjalaninya dengan penuh semangat. Selain komunikasi yang intens, kamu juga mengabarkan hal-hal yang baru.Â
Tahun pertama sudah kamu lalui, dan nilai yang kamu dapatkan pun diluar dugaan kami, kamu mendapatkan nilai yang diatas rata-rata. Di tahun kedua kamu ingin menjadi Asprak, saya sendiri tidak tau apa itu karena kami tidak pernah sampai ke level ini.Â
Ternyata atas kegigihan kamu dan doa kedua orang tuamu, keinginan menjadi Asprak terwujud, di tahun kedua ini kamu menjadi assisten praktek di kampus.Â
Ternyata bukan hanya ini yang kamu beritahukan, di tahun ini kamu juga meminta doa agar menjadi wakil dari kampus untuk mengikuti sebuah ajang lomba memasak tingkat Nasional yang di selenggarakan di Jakarta.  LaCuisine Cooking Competition sebuah kompetisi terkait kuliner yang di selenggarakan setiap tahun dan tahun 2019 memasuki tahun ke tiga kompetisi ini digelar secara nasional. Bertempat  di Kemayoran Jakarta, ajang ini di laksanakan.Â
Disini akan hadir para Cheef ternama dan berbagai industri makanan. Kamu pun bisa berpartisipasi menjadi peserta di ajang ini, sebuah pencapaian yang luar biasa, walaupun belum menjadi juara, setidaknya kamu sudah merasakan berkompetisi secara nasional.Â
Sebuah bekal berharga karena kamu bisa bertemu dengan para cheef nasional, sudah bisa merasakan atmosfir kompetisi yang sesungguhnya. Di tahun kedua ini merupakan tonggak perubahan yang sangat signifikan. Berbagai hal kamu lakukan dengan penuh semangat.Â
Banyak aktifitas yang menunjang kuliahmu kamu lakukan. Kami hanya berdoa yang terbaik apapun yang kamu lakukan akan menjadi ilmu yang bermanfaat dan sebagai bekal kamu di kemudian hari.
Tak terasa tahun ke tiga sudah didepan mata, tapi di tahun ini dunia sedang di hantam badai pandemi yang sampai saat ini pun belum berakhir. Pandemi Covid 19 mengharuskan kamu belajar secara Online. Ada kesan senang dan sedih, tapi kami selalu berbaik sangka bahwa ini adalah yang terbaik untuk kami.Â
Di tahun ketiga ini kamu harus pulang, belajar jarak jauh secara online. Karena pandemi ini melarang kita untuk berinteratif, melarang kita untuk berkumpul karena di khawatirkan akan menjadi penularan virus yang tidak terkendali. Di tahun ini pula kamu harus magang dan mengharuskan kamu untuk kembali beraktifitas, tetapi kali ini aktifitasmu tidak didalam kampus. Aktifitas kamu kali ini disebuah hotel ternama di kota Bandung.Â
Kamu harus menjalani aktifitas magang ini selama 6 bulan. Ujian kembali terjadi di fase ini, dimana kamu harus merayakan Hari Raya pertama mu jauh dari keluarga.Â
Tetapi kamu tetap semangat menjalaninya. Kami sebagai orang tua akan tetap berusaha dekat dengan kamu. Apapun kondisinya kami akan dekat dengan kamu.Â
Selepas kamu magang selama 6 bulan, skripsi dan sidangnya sudah menunggu untuk segera kamu selesaikan. Laporan magang, sidang skripsi sudah kamu lalui dengan sempurna. Semua kamu lakukan dengan penuh motivasi. Selesai itu semua, saatnya kamu menikmati hasil dari jerih payahmu selama 3 tahun terakhir. Wisuda sudah di depan mata, kelulusan kamu sangat kamu nantikan.
Dan hari itupun tiba juga, saatnya kamu wisuda, dan mendapatkan apa yang kamu harapkan selama ini. Walaupun wisuda tahun ini digelar secara online, tetapi tidak menyurutkan kamu untuk merayakannya.
LULUS dengan Predikat Cumlaude, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa, karena kami menyadari betapa beratnya di tahun pertama kamu. Saat ini kamu sudah resmi lulus dan wisuda ini bukan akhir dari perjalanan kamu, tapi saat ini adalah awal dari pengabdian kamu ke masyarakat dan dirimu sendiri. Insha Allah jalan di depan akan lebih terjal tapi kamu akan mampu melaluinya.
Salam Hangat dari Kedua Orang Tuamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H