Mohon tunggu...
Ra RuNias Production
Ra RuNias Production Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca

Senang dengan cerita dan perjalanan menggunakan bus.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mencari Jati Diri (3)

25 Agustus 2021   10:28 Diperbarui: 25 Agustus 2021   10:35 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MELANJUTKAN PERJALANAN

Tiba di jalur 4 saya langsung menghampiri crew yang bertugas dan menyodorkan tiket yang sudah diberikan oleh Mas Boy. Singkat cerita saya sudah berada di dalam bus Maju Jaya, untuk tujuan Kudus. Saya duduk di kursi no 4C, dengan konfigurasi seat 2-2 dan berkapasitas 32, bus ini sangat nyaman, ditambah lagi dengan adanya AVOD (Audio Video On Demand) di setiap kursinya. Tentu akan membuat nyaman setiap penumpangnya. Tepat pukul 16.00 bus mulai bergerak dari jalur 4 untuk berangkat ke Kudus. Sepertinya tidak semua kursi terisi, masih ada sekitar 6 kursi kosong di deret belakang. Bus berjalan dengan santainya menyusuri jalan menuju agen di sekitaran daerah Mojolagi, rupanya disini naik lagi penumpangnya 2 orang. Jadi masih tersisa 4 kursi kosong, nampaknya bus ini tidak menaikkan penumpang lagi, karena langsung masuk ke jalan bebas hambatan.

Dijalan bebas hambatan ini, bus terasa jalan dengan santai, tetapi jarum speedo meter terlihat di angka 110, berarti kecepatan bus ini sudah sangat cepat. Dengan di dukung oleh Chasis dari Swedia, Scania K 310 iB sehingga bus terasa sangat nyaman. Dijalan bebas hambatan banyak sekali bus-bus lain yang berhasil didahului, karena bus ini mempunyai tenaga yang lumayan besar. Mendekati waktu maghrib bus berhenti di Rest Area, ternyata kita diberikan waktu 15 menit untuk melaksanakan shalat maghrib. Selepas shalat maghrib bus kembali ke jalan bebas hambatan dan masih di kemudikan oleh pengemudi yang sama. Tadi sempat berkenalan namanya pak Urip, berperawakan kurus dan rambut ikal. Beliau sudah menjadi pengemudi selama 20 tahun. Sebelum mengemudi di Po Maju Jaya, beliau sudah menjadi pengemudi di Po Langsung Kencana dan Po Kembali Jaya. Jadi sudah lumayan banyak pengalamannya. Dan memang kebetulan di Po Maju Jaya beliau sudah 12 tahun, jadi beliau terlama memang di Po ini. Terlihat dari caranya mengemudi, memang walaupun dengan kecepatan tinggi dan meliuk-liuk kekanan dan kekiri tetapi tidak membuat kita mual. Justru kita menikmatinya seperti dalam ayunan dan membuat mata ini mulai terasa kantuk. Tak lama setelah shalat maghrib dan karena goyangan dari bus ini membuat saya tertidur.

Sekitar pukul 22.00 bus berhenti di rumah makan, crew mempersilahkan semua penumpang untuk menikmati makan malam yang sudah menjadi bagian dari fasilitas bus. Jadi kami tidak perlu membayar lagi untuk menikmati makan malam. Ditengah mata yang masih mengantuk dan perut yang lapar, saya bergegas menuju ke rumah makan. Ada banyak menu pilihan makan malam, mulai dari bakso, nasi goreng ataupun soto ayam. Saya sendiri memilih menu nasi goreng, karena sepertinya pas untuk mengisi perut saya yang sudah mulai lapar. Nasi goreng dengan lauk telor ceplok terasa nikmat, apalagi dengan ditemani minuman teh manis hangat. Selesai makan saya lanjutkan untuk shalat Isya, saya menuju ke sudut ruangan yang ternyata ada ruangan cukup besar. Ruangan ini memang digunakan untuk shalat, karena banyak terlihat alas shalat dan mukena. Selesai shalat saya masih sempat melihat-lihat deretan bus Maju jaya yang lainnya, masih berderet rapi karena penumpangnya juga sedang menikmati makan malam.

Bus ini memang pemiliknya seorang Haji yang sangat baik, saya sempat membacanya di media sosial bahwa setiap tahun beliau memberangkatkan pengemudi dan kernet bus ke Tanah Suci untuk menunaikan Ibadah Haji. Mereka bergiliran dapat jatah untuk beribadah ke Tanah Suci. Selain itu, setiap tahun juga mengadakan bakti sosial dengan mengajak anak-anak yatim di sekitaran garasi Po tersebut untuk jalan-jalan ke obyek wisata, setelahnya mereka diberikan bingkisan berupa uang dan pakaian.

Bersambung......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun