Bukan yatim, bukan piatu, tapi aku sendiri.
Aku sebatang kara.
Aku mencintai banyak, tapi yang dibanyaki itu hampa..
Aku mengkhawatir sangat, tapi yang disangati itu dingin..
Aku merindu lebih, tapi dilebihi itu kosong..
Kita tertakdir bersama, bukan dalam kebetulan semata..
Bulir-bulir asa membawa kita bersama.
Berbagi, membagi, bercanda, belajar, menggila, kenyang, dan dahaga bersama ...
Kita bersama untuk hampir tiga kali dua belas purnama.
Kita erat, lebih daripada sedarah..
Kita kuat, lebih daripada tangga di rumah..
tapi aku sepi.
Entah kurasa, aku hanya sedih !
Kecintaanku pada kamu dan kamu semua mengalahkan pikiran sadarku,
mengalahkan kelembutan caraku, mengalahkan ketegasanku..
Aku berlebihan memahami norma..
Aku berlebihan membagi prinsip..
Aku menyakiti kamu dan kamu..
Aku menyakiti kamu dan kamu..
dan kamu mendingin,
kamu mendingin..
dan aku sebatang kara.
Berbahagialah jalani hari-hari tanpa basa padaku ..
Berbahagialah mencicipi menu tanpa tawa denganku..
Berbahagialah membagi kisah tanpa sendu denganku..
Berbahagialah..
Berbahagialah...
:)
repost from my blog :Â http://rarirananakadew.blogspot.com/2012/10/aku-sebatang-kara_16.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H