Padang Pariaman -Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 2024 dari Universitas Andalas (Unand) berhasil menambah penerangan jalan di Nagari Sikucur Utara, Kabupaten Padang Pariaman, melalui instalasi lampu jalan bertenaga surya. Proyek yang inovatif ini diinisiasi oleh Sektor Teknologi, yang dipimpin oleh Raras Yulia Rosandi dari jurusan Teknik Elektro, dan melibatkan enam anggota lainnya:
1. Fuad Muttaqin (Teknik Sipil)
2. Azmi Hasyim (Teknik Elektro)
3. Stevan Mariano Limbong (Hukum)
4. Amelia Barakah (Administrasi Publik)
5. Sherly Khairunnisa (Teknik Komputer)
6. Zahra Mayuanda (Menajemen)
Â
Tahap Persiapan: Dari Sosialisasi hingga Perencanaan
Proyek ini dimulai dengan sosialisasi intensif kepada perangkat nagari dan masyarakat setempat melalui lokakarya yang diadakan oleh tim Sektor Teknologi. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi penerangan jalan bertenaga surya dan menekankan manfaatnya, baik dari segi efisiensi energi maupun peningkatan keselamatan warga. Nagari Sikucur Utara, yang terbagi menjadi lima korong---Pematang Tinggi, Simpang Patai, Bio-bio, Sikucur, dan Durian Pimpiang---menjadi fokus utama dari program ini.
Dalam sosialisasi, tim menyampaikan bahwa penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional, tetapi juga menekan biaya operasional dalam jangka panjang. Lampu jalan bertenaga surya bekerja secara mandiri dengan memanfaatkan energi matahari yang diserap oleh panel surya dan disimpan dalam baterai yang memungkinkan lampu tetap menyala sepanjang malam.
Respons positif dari perangkat nagari dan masyarakat setempat menjadi dorongan kuat bagi tim untuk segera melanjutkan ke tahap perencanaan dan implementasi proyek ini.
Survei Lapangan dan Penentuan Lokasi Strategis
Setelah memperoleh dukungan penuh dari perangkat nagari, tim Sektor Teknologi melakukan survei lapangan untuk menentukan lokasi strategis pemasangan lampu jalan. Survei ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap lima korong di Nagari Sikucur Utara, dengan fokus pada identifikasi area yang paling membutuhkan penerangan.
Kriteria utama yang digunakan dalam survei adalah tingkat kegelapan pada malam hari, frekuensi lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan, serta arah datangnya sinar matahari yang akan menjadi sumber energi untuk lampu tersebut. Tim menemukan bahwa Korong Pematang Tinggi adalah lokasi yang paling mendesak untuk mendapatkan penerangan tambahan. Area ini memiliki beberapa titik gelap yang dianggap berbahaya bagi warga, terutama saat malam hari. Selain itu, kawasan ini juga merupakan jalur utama yang sering dilalui oleh penduduk setempat.
Pemilihan Teknologi dan Pembelian Lampu Tenaga Surya
Setelah penentuan lokasi selesai, langkah selanjutnya adalah memilih teknologi yang paling sesuai. Tim memutuskan untuk menggunakan lampu jalan bertenaga surya karena beberapa keunggulan utama. Pertama, lampu ini tidak membutuhkan koneksi ke jaringan listrik, sehingga sangat cocok untuk daerah pedesaan yang mungkin memiliki akses terbatas terhadap listrik. Kedua, lampu tenaga surya memiliki biaya operasional yang rendah karena memanfaatkan sumber energi yang melimpah dan gratis, yakni sinar matahari.
Dalam proses pemilihan, tim Sektor Teknologi memperhatikan berbagai faktor seperti daya tahan terhadap kondisi cuaca, efisiensi pengisian daya, dan kemampuan lampu untuk menyala dalam durasi yang lama. Berdasarkan anggaran yang telah dikumpulkan dari iuran kelompok KKN, tim berhasil membeli dua unit lampu jalan bertenaga surya yang memenuhi semua kriteria tersebut.
Lampu-lampu ini dipilih karena memiliki kapasitas baterai yang cukup untuk menerangi jalan sepanjang malam, bahkan pada hari-hari dengan cahaya matahari yang terbatas. Selain itu, lampu ini juga dilengkapi dengan sensor otomatis yang memungkinkan lampu menyala saat cahaya lingkungan mulai redup.
Proses Pemasangan: Tantangan dan Solusi
Pemasangan lampu jalan dimulai setelah semua persiapan selesai. Tim membeli berbagai peralatan yang dibutuhkan, termasuk alat-alat pemasangan dan peralatan keselamatan kerja. Azmi Hasim, salah satu anggota tim yang memiliki pengalaman dalam instalasi teknologi, memimpin proses pemasangan di lapangan.
Namun, pemasangan tidak berjalan mulus tanpa hambatan. Cuaca yang tidak bersahabat, terutama hujan yang turun deras, sempat menunda proses instalasi. Kondisi ini memaksa tim untuk membagi pekerjaan menjadi dua tahap yang memakan waktu dua hari. Meskipun begitu, semangat dan kerjasama yang kuat di antara anggota tim memungkinkan pemasangan lampu selesai sesuai jadwal.
Pada tahap pertama, tim memastikan bahwa semua peralatan terpasang dengan benar dan aman. Pada tahap kedua, mereka melakukan uji coba awal untuk memastikan lampu berfungsi dengan baik. Proses ini melibatkan pengecekan intensitas cahaya, durasi penerangan, serta ketahanan lampu terhadap kondisi cuaca yang berubah-ubah.
Pengujian Akhir dan Dampak Proyek
Setelah instalasi selesai, tim melakukan pengujian akhir untuk memastikan bahwa lampu jalan bertenaga surya bekerja sesuai harapan. Hasilnya menunjukkan bahwa lampu dapat memberikan pencahayaan yang optimal di area yang sebelumnya gelap, serta beroperasi stabil sepanjang malam. Ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga setempat, terutama saat mereka beraktivitas pada malam hari.
Penerangan jalan yang baru ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat Korong Pematang Tinggi. Mereka merasa terbantu dengan adanya lampu jalan, yang diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Â
Harapan dan Rencana Ke Depan
Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan lebih lanjut. Mahasiswa KKN Reguler Unand 2024 berharap agar inisiatif ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas ke korong-korong lain di Nagari Sikucur Utara, sehingga seluruh wilayah dapat menikmati manfaat dari penerangan jalan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Kami sangat berharap program ini bisa diteruskan oleh pihak nagari. Dengan demikian, Nagari Sikucur Utara bisa memiliki sistem penerangan yang optimal dan seluruh masyarakat bisa merasakan manfaatnya," ungkap tim Sektor Teknologi.
Proyek ini bukan hanya tentang menyediakan penerangan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mempromosikan penggunaan teknologi ramah lingkungan di daerah pedesaan. Dengan kolaborasi antara universitas, pemerintah daerah, dan masyarakat, proyek serupa diharapkan dapat diterapkan di banyak tempat lain di Indonesia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H