Proyek ini dimulai dengan sosialisasi intensif kepada perangkat nagari dan masyarakat setempat melalui lokakarya yang diadakan oleh tim Sektor Teknologi. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi penerangan jalan bertenaga surya dan menekankan manfaatnya, baik dari segi efisiensi energi maupun peningkatan keselamatan warga. Nagari Sikucur Utara, yang terbagi menjadi lima korong---Pematang Tinggi, Simpang Patai, Bio-bio, Sikucur, dan Durian Pimpiang---menjadi fokus utama dari program ini.
Dalam sosialisasi, tim menyampaikan bahwa penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional, tetapi juga menekan biaya operasional dalam jangka panjang. Lampu jalan bertenaga surya bekerja secara mandiri dengan memanfaatkan energi matahari yang diserap oleh panel surya dan disimpan dalam baterai yang memungkinkan lampu tetap menyala sepanjang malam.
Respons positif dari perangkat nagari dan masyarakat setempat menjadi dorongan kuat bagi tim untuk segera melanjutkan ke tahap perencanaan dan implementasi proyek ini.
Survei Lapangan dan Penentuan Lokasi Strategis
Setelah memperoleh dukungan penuh dari perangkat nagari, tim Sektor Teknologi melakukan survei lapangan untuk menentukan lokasi strategis pemasangan lampu jalan. Survei ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap lima korong di Nagari Sikucur Utara, dengan fokus pada identifikasi area yang paling membutuhkan penerangan.
Kriteria utama yang digunakan dalam survei adalah tingkat kegelapan pada malam hari, frekuensi lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan, serta arah datangnya sinar matahari yang akan menjadi sumber energi untuk lampu tersebut. Tim menemukan bahwa Korong Pematang Tinggi adalah lokasi yang paling mendesak untuk mendapatkan penerangan tambahan. Area ini memiliki beberapa titik gelap yang dianggap berbahaya bagi warga, terutama saat malam hari. Selain itu, kawasan ini juga merupakan jalur utama yang sering dilalui oleh penduduk setempat.
Pemilihan Teknologi dan Pembelian Lampu Tenaga Surya
Setelah penentuan lokasi selesai, langkah selanjutnya adalah memilih teknologi yang paling sesuai. Tim memutuskan untuk menggunakan lampu jalan bertenaga surya karena beberapa keunggulan utama. Pertama, lampu ini tidak membutuhkan koneksi ke jaringan listrik, sehingga sangat cocok untuk daerah pedesaan yang mungkin memiliki akses terbatas terhadap listrik. Kedua, lampu tenaga surya memiliki biaya operasional yang rendah karena memanfaatkan sumber energi yang melimpah dan gratis, yakni sinar matahari.
Dalam proses pemilihan, tim Sektor Teknologi memperhatikan berbagai faktor seperti daya tahan terhadap kondisi cuaca, efisiensi pengisian daya, dan kemampuan lampu untuk menyala dalam durasi yang lama. Berdasarkan anggaran yang telah dikumpulkan dari iuran kelompok KKN, tim berhasil membeli dua unit lampu jalan bertenaga surya yang memenuhi semua kriteria tersebut.