[caption caption="Kemegahan Taj Mahal (sumber gambar: gentside voyage)"][/caption]Taj Mahal di India dibangun oleh kekaisaran Mogul yang pada saat itu berada di bawah pemerintahan Shah Jahan. Bangunan megah ini sendiri merupakan makam yang sengaja dibuat untuk mengenang istri tercintanya, Ratu Mumtaz Mahal, yang meninggal dunia saat melahirkan anaknya yang ke-14 di Bahanpur. Namun, apa sajakah sebenarnya fakta yang berada di balik Taj Mahal yang tersusun dari putih pualam ini?
Di bawah ini terdapat beberapa fakta dan cerita di balik megahnya Taj Mahal.
Bangunan yang berhiaskan permata ini selesai dibangun pada sekitar tahun 1647 dan lokasinya berada di Agra. Inilah monumen super besar yang kemudian dianggap menjadi contoh karya arsitektur Mogul yang paling mengesankan.
Musoleum ini juga berhasil bertahan setelah diserbu oleh kelompok Jat dan penjajah kolonial Inggris, yang pada saat pemberontakan India tahun 1857 pernah mencoba unutuk membongkarnya. Kemudian Taj Mahal direstorasi dan semakin lebih baik dengan adanya perancah agar terlindung dari serangan bom yang berasal dari Perang Dunia ke-2.
Meski baru-baru ini banyak teori yang menyatakan bahwa Taj Mahal dirancang bukan sebagai simbol rasa cinta yang begitu dalam, melainkan sebagai peta atas interpretasi Hari Penghakiman versi Sufi, aliran mistik dalam agama Islam.
Taj Mahal menjadi saksi kisah cinta yang memilukan antara Kaisar Mughdal, Shah Jahan, dan istri ketiganya Mumtaz Mahal.
Shah Jahan yang dulunya bernama Pangeran Khurram, langsung jatuh hati saat pertama kali melihat puteri muslim asal Persia, Arjumand Banu Begum.
Pangeran Khurram saat itu sedang berusia 14 tahun, sedangkan Arjumand berusia 15 tahun. Keduanya lalu menikah lima tahun kemudian. Meski Sang Pangeran telah dua istri, Arjumand dengan kecantikannya yang luar biasa lah yang paling ia cintai.
Pangeran Khurram kemudian menjadi raja bergelar Shah Jahan dan menganugerahi Arjumand dengan nama Mumtaz Mahal yang memiliki arti permata istana.
Pada usia pernikahannya yang ke-19, Mumtaz Mahal melahirkan anak yang ke-14 dan mengalami komplikasi. Sebelum meninggal, Mumtaz meminta suaminya untuk berjanji membuat sebuah monumen megah untuk mengenang cinta mereka berdua. Yang kedua, Mumtaz meminta Shah Jahan untuk tidak menikah lagi. Ketiga, Shah Jahan harus berjanji untuk selalu menyayangi semua anak-anak mereka.
Setelah ditinggal pergi Mumtaz Mahal, Shah Jahan pun langsung memerintahkan anak buahnya untuk membangun Taj Mahal.
Pembangunan Taj Mahal juga tak lepas dari perseteruan keluarga yang terjadi, karena tak lama setelah pembangunan rampung, Shah Jahan digulingkan dan dijebloskan ke penjara oleh putranya sendiri. Namun pada akhirnya, putranya tersebut menuntaskan baktinya sebagai anak dengan menguburkan sang ayah di samping makam Mumtaz.
Taj Mahal yang begitu indah itu memerlukan waktu hingga 22 tahun lamanya untuk bisa rampung. Dalam waktu itu, pembangunannya dikerjakan oleh sekitar 20.000 orang serta 1.000 ekor gajah.
Kubah megah yang memiliki tinggi hampir 200 kaki sejatinya merupakan sebuah kubah dalam kubah. Bulatan rangka di bagian luar lebih besar daripada yang di bagian dalam. Oleh sebab itu, jika melihat eksterior kubah dari dalam, simetrinya akan nampak tidak sempurna. Lalu ujung pucuk Taj didesain dengan bentuk yang menyerupai bunga teratai.
Sarkofagus yang dihiasi ornamen-ornamen yang dipajang untuk para pengunjung sebenarnya kosong. Makam yang sebenarnya berada tersembunyi di lantai bawah.
Taj Mahal bisa dikunjungi saat tengah malam, yakni pada saat malam bulan purnama serta dua hari sebelum dan sesudahnya. Musoleum tutup pada hari Jumat dan selama bulan Ramadhan.
Seorang penyair India bernama Rabindranath Tagore melukiskan Taj Mahal bagaikan "setetes air mata pada muka sang kala". Namun, Taj Mahal kini tengah menghadapi ancaman yang paling berbahaya, yakni degradasi lingkungan.
Taj Mahal berdiri di pinggir sungai Yamuna yang lambat laun mulai mengering. Menyusutnya permukaan air pada Sungai Yamuna membuat laju pembusukan kayu yang menyangga strukturnya semakin cepat, sehingga dikhawatirkan bangunan yang sangat mempesona ini bisa ambruk sewaktu-waktu.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H