Dalam dikeramain
Senyum itu kamu beri pada siapapun
Kamu derma sesukanya
Menampakan jika kamu ramah dan mudah bergaul
Dengan siapapun bercanda
Tebar tawa dengan mudahnya
Terlalu gampang “klik” dengan siapa saja
Membuat orang tak sulit untuk suka
Melihat senyummu
Mendengar celotehmu
Bercanda denganmu
Begitu mudah bagiku
Justru,
kamu pendiam ketika sendirian
Wajah lemah tanpa senyum
Tapi wajah itu jarang kau tampakan
Hanya sesekali ku perhatikan
Malam itu,
Kudengar isak tangis
Pelan sekali
Sepertinya hanya aku yang bisa dengar
Dengan ditutupi selimut
Kamu menangis
Benteng kekuatanmu runtuh
Kamu bilang jika kamu rindu seseorang
Juga keluargamu sedang bermasalah
Membuatmu berair mata tiap malam
Tanpa diketahui siapa pun
Orang yang kupikir manusia paling bahagia,
dan hidupnya tak pernah kenapa-napa
justru malah sangat mudah berair mata
Ternyata,
kamu cengeng
Ku ajak kamu dalam dekapan
Mendiamkanmu dalam kehangatan
Membuatmu tenang walau dalam beberapa hitungan
Seketika itu
Dengan mudah
Kamu membuatku merasa dibutuhkan
Dengan mudah pula
kamu menempati hati
meski tanpa permisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H