Awalnya, mencintaimu dengan setia
Adalah sebuah kebahagian bagiku
Mencintaimu bertahun tahun dengan sabar
Menggilai semua kelebihanmu
Mengagumi talenta yang kau miliki
Mencintai kekuranganmu
dan melengkapinya dengan cinta yang kumiliki
Tetapi rasanya masih kurang bagimu
Â
Aku tak cukup untukmu
Cinta dan segala yang kumiliki tak cukup membuatmu bertahan
Tak cukup membuatmu sadar akan cinta yang kumiliki untukmu
Â
Bodoh, aku mungkin memang bodoh
Perasaan yang ku anggap cinta
Justru menghancurkan kehidupanku
Aku salah mengartikan semuanya
Â
Tatapan yang selalu lekat memandangku
Sapaan yang selalu lembut ditelingaku
Pelukan yang selalu hangat disetiap malamku
Tak cukup semua jadi barang bukti
Bahwa kamu akan selamanya ada untukku
Kamu akan abadi bersamaku
Â
Semuanya hanya akan jadi abu seketika
Dimakan kenyataan yang mengharuskanmu bersanding dengan yang lain
Aku hanya bisa terdiam dipinggiran jalan
Menunggu angin yang bisa menghilangkan abu dalam hati
Menanti air yang bisa mengguyur pergi semua rasa sakit hati
yang membantu mengosongkan hati kembali
yang dulu penuh akan semua senyuman dan kenangan akan satu jati diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H