[caption caption="Sapi-sapi Pak Erwin"][/caption]Agenda bulanan Blogger Kompasiana Malang (Bolang) kali adalah berkunjung ke salah satu peternak sapi yang juga salah satu sahabat dari anggota Bolang. Sebenarnya ada dua lokasi lagi, yakni Coban Jahe dan Candi Jago, tapi kedua lokasi tersebut akan saya ceritakan terpisah.
Pagi hari 14 Februari 2016 kami meluncur menuju lokasi peternakan sapi yang letaknya berada di Jabung, Kabupaten Malang. Perjalanan memakan waktu sekitar 30-40 menit dari Kota Malang. Sesampainya di sana kami disambut Ibu Erwin, istri pemilik peternakan. Pemilik peternakan sapi sendiri adalah Bapak Erwin, pegawai perusahaan kertas yang resign dan memilih serius menjadi peternak sapi.
[caption caption="Pak Erwin bersama kawan-kawan Bolang"]
Dari 16 sapi perah yang ada menghasilkan 140 liter susu/hari, 90 liter di pagi hari dan 50 liter di sore hari. Namun, keuntungan dari susu yang dijual ke koprasi Rp4.500,00-Rp4.700,00/liter ternyata hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sapi itu sendiri. Belum cukup untuk bisa hidup lebih layak. Enam tahun belakangan Pak Erwin baru memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai lahan lain yang lebih potensial daripada susu sapi itu sendiri.
[caption caption="Peralatan untuk memerah susu sapi"]
[caption caption="Urin sapi yang sudah ditampung"]
Jadi sudah berapa produk yang bisa dimanfaatkan sendiri dan dijual dari limbah kotoran sapi? Hitung sendiri ya :p
[caption caption="rumput dipotong mengunakan alat khusus agar bisa dimakan dan habis tanpa sisa oleh sapi"]
[caption caption="Pengolahan limbah kotoran hingga menjadi biogas"]
[caption caption="Pengolahan limbah kotoran hingga menjadi pupuk kandang"]
Kedua, setelah masuk ke kubah, nantinya gas yang ada dalam kotoran akan keluar dan siap dipakai untuk penggunaan kompor di dapur juga listrik. Sayangnya untuk pengunaan listik, genset yang biasa Pak Erwin gunakan sedang rusak jadi belum bisa digunakan kembali.
Ketiga, kotoran yang telah hilang gasnya yang akan menjadi calon pupuk kandang. Setelah hilang gasnya tinggal ditunggu kering dalam waktu beberapa hari tetapi jika dibantu dengan cacing tanah sehari semalam pupuk ini bisa langsung jadi dan siap pakai. Dalam pemakaian cacing ini Pak Erwin berkerja sama dengan kawan yang beternak cacing tanah.
Keempat, kotoran sudah menjadi pupuk dan dikemas dalam karung-karung kecil setelah itu pupuk siap untuk dijual.
Banyak bukan keuntungan yang didapat dari limbah kotoran sapi? Kunci utamanya sih ya tentu kerja keras dan terus belajar. Hingga saat ini pun Pak Erwin tidak berhenti belajar untuk pengembangan peternakannya. Dalam waktu dekat Pak Erwin berencana menuju Bandung untuk mengetahui cara pengemasan biogas ke dalam tabung-tabung agar bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk masyarakat luas. Salam wirausaha!
Selamat Weekend :)
Malang, 21 Februari 2016
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H