Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Ia yang Tak Sempat Kutemui

17 Februari 2016   10:54 Diperbarui: 17 Februari 2016   11:22 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto diambil dari Facebook"][/caption]

Ponakanku yang belum pernah ku lihat wajah menggemaskannya
Ketika kamu lahir ibumu sempat mengirimkan foto mu yang masih merah
Di foto itu kamu sangat lucu walau sedang tertidur
Kamu pun membuatku tersenyum karena kamu mewarisi hidung Ibumu
Kamu persis seperti keponakanku yang lain
Dalam hati ku bilang bahwa kamu benar-benar ponakanku
Pesek hidungnya, ciri dari ponakan-ponakan kesayanganku

 

Ponakanku yang belum pernah ku cium pipinya
Tak kusangka kamu akan pergi secepat ini
Tapi semoga orang-orang yang menyanyagimu bisa ikhlas menerima kepergianmu
Terlebih bagi Ibu dan Ayahmu
Ku yakin mereka berdua kuat
Jika tidak, mengapa Tuhan menguji dengan cobaan yang begitu nikmat?
Tuhan tak akan salah memberikan “soal ujian” bagi para hamba-Nya
Ia Maha Tahu terlebih mengenai kapasitas ketagguhan hamba-Nya
Semakin sulit ujiannya, semakin besar hadiahnya
Semakin sulit ujiannya, semakin tinggi derajatnya
Anak kuliahan kan nggak mungkin dikasih soal anak SD

 

Ponakanku yang belum pernah ku gendong tubuh mungilnya
Maafkan aunty mu ini yang belum pernah menemuimu langsung
Bayanganmu juga ibumu beberapa kali melintas setiap aunty ada di Bandung
Tapi mungkin aunty memang belum di takdirkan untuk menemui mu
Melihat lucunya wajahmu
Menatap cantiknya parasmu
Memandang indahnya senyummu
Maafkan aunty ya…

 

Ponakanku yang belum pernah ku dengar celotehnya
6 bulan kemudian kamu tumbuh menjadi bayi yang sangat lucu
Sayang, foto yang kudapati justru foto terakhir mu
Foto yang disertai dengan ucapan selamat tinggal dari Ibumu

 

Ponakanku sayang
Meskipun kamu bukan ponakan biologis ku
Kamu ada dalam hatiku
Ibumu adalah kakak yang baik bagiku meskipun setelah kamu ada
ia hanya sesekali menghubungiku
Jelas, kamu sangat menyita perhatiannya
Aku malah senang, ia berati sepenuh hati menjadi ibu yang baik bagimu
Meskipun aku selalu penasaran dan ingin tahu kabarmu juga ibumu
Benarkan ?
Ia seorang penyayang yang setia dan sepenuh hati
Kamu, malaikat yang dikirim Tuhan baginya
Walau sekejap, senyum manis mu pasti lekat
Walau sebentar, wajah cantikmu pasti abadi dalam ingatan

 

Untuk Kakakku Maryani, ibunda dari Afiza Ainul Hakim
Semoga selalu diberikan kekuatan olehNya

 

Malang, 16 Februari 2016
21:26

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun