Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bakso Gerobak yang Habis Dalam Hitungan Jam

30 Januari 2016   15:00 Diperbarui: 4 April 2017   17:26 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pembeli bergantian mengambil bakso"][/caption]

Selalu ramai tiap hari, adalah kata yang cocok buat gerobak baso satu ini. Dari sekian banyak warung bakso yang ada di Malang, bakso ini salah satu bakso favorit saya. Pertama kali saya mengetahui bakso ini dari kakak tingkat yang mengajak saya makan disini. Cocok dengan rasa dan harga jadi ketagihan dehh kesini mulu. Selain rasa yang enak, mas-mas baksonya ramah, waktu pertama kali kesini aja dah berasa jadi pelanggan tetap karena pelayannannya yang memang sangat ramah.Banyak yang menamakannya bakso semarang, ada yang memanggilnya bakso UM karena letaknya di samping gerbang kampus Universitas Negeri Malang (UM) jl. Semarang. Tempatnya hanya didepan pos kamling dengan satu gerobak yang penuh dirubungi orang-orang yang ingin menikmati rasa bakso ini. Penikmatnya beragam mulai dari anak-anak, mahasiswa, cici-cici, koko-koko, mas-mas, mbak-mbak ngumpul deh semua. Alasan lain mengapa bakso ini laku keras juga karena tempatnya yang strategis, dekat dengan kampus UM dan Wearness juga salah satu SD negeri.

 

Rasa dari bakso ini beda dengan bakso lainya. Bakso ini memang bukan bakso khas Malang, katanya bakso solo, makanya beda dengan bakso kebanyakan yang ada di Malang. Baksonya bisa di bilang kecil tak terlalu besar tapi rasanya boleh di adu. Ada tiga macam bakso yang disediakan, yang tidak ada isinya seharga Rp.2000/biji dan bakso isi telor puyuh dan isi daging harganya sama-sama Rp. 3000/biji. Teman makannya yakni mie kuning, mie putih (soun), toge, juga sawi yang ke semuanya gratis tis tis. Jadi bisa dideteksi khusunya mahasiswa kere biasanya ngambil mie dan sayurannya agak lebih banyak dari pembeli kebanyakan *nunjukdirisendiri* :D. Sebagai tambahan ada juga tahu goreng yang harga satuannya hanya Rp.500/biji. Untuk menambah rasa jangan lupa tambahkan garam yang sudah disediakan juga jeruk nipis sebagai pengganti cuka. Dari hasil pengalaman saya jeruk nipisnnya ini yang mbikin kuahnya jadi lebih mantap. Selain itu jelas lebih sehat daripada cuka. Memang tidak biasa, tapi silahkan buktikan sendiri :D    

Tapi ada hal yang menggangu setiap saya kesana adalah lokasi yang kurang dijaga kebersihannya, baik dari pembeli maupun dari si abang baksonya. Sampah bekas tisu kadang berserakan, jika pun dibuang si abang bakso lebih memilih membuangnya di sungai yang letaknya juga berada di samping pos kamling. Sehingga jelas membuat tempatnya kotor. Selain kaena tempat yang sempit sedangkan pembeli banyak juga karena tempat yang kurang dijaga kebersihannya saya lebih banyak memilih untuk makan di kos atau di kos teman dekat kampus. Walau bagaimana pun kebersihan tetap harus di utamakan ya.

[caption caption="Suasana sekitar lokasi "]

[/caption]

Untuk tempat makannya ada beberapa kursi plastik yang disediakan, tapi banyak pembeli yang menikmati bakso disekitaran teras pos kamling dengan berlesehan ria. Memang tempatnya seadanya, makanya ada pembeli yang kadang makan sambil berdiri karena nggak kebagian tempat, berasa standing party aja hahah. Lebih-lebih kalo masuk jam makan siang duhhh, antriannya ampun dehh. Dah kaya mau ngantri sembako gratis, karena saking ramainya pembeli. Penjual dan gerobaknya datang sekitar jam 10.00 kalo lagi rame jam 12.00 dah kehabisan, jika anda beruntung masih bisa beli sampai jam 01.00 siang. Kalo nggak mau antri ya jam setengah sebelas atau jam sebelas adalah waktu yang ideal buat menikmati baksonya. Oh ya bakso ini hanya ada Senin-Sabtu ya.

[caption caption="Parkiran motor dan motor si abang bakso sebagai "short-cut" mengambil mie juga sayuran "]

[/caption]

Tips dari saya karena semuanya self-service anda-anda bisa ngambil mie di motornya si abang bakso yang letaknya di sebrang gerobak daripada nunggu antrian, jelas ini jalan pintas yang sering saya lakukan haha, tentu dengan seizin si abang baksonya. Setelah mie dan baksonya di ambil barulah bagian si abang bakso yang tinggal menambahkan kuah. Cara yang lebih gampang: minta ambilin sama abang baksonya, cara ini kadang kurang efektif karena si abang juga udah sibuk sendiri dengan pelanggan lain atau dengan pelanggan yang minta di bungkus untuk dibawa pulang, padahal abang-abangnya udah ada tiga loh.                                                                                                                                      

Hal lain yang menarik dari bakso jl. Semarang ini adalah sistem yang saling menguntungkan antara tukang bakso, penjual es-degan, dan tukang parkir. Kehadiran bakso ini memberi berkah juga bagi tukang es-degan karena dagangannya pun ikut laris. Mau nggak mau karena pembeli banyak yang membawa kendaraan, hadirlah tukang parkir. Pengamatan saya selama ini, tukang es-degan juga tukang parkir bahu-membahu membantu tukang bakso seperti hal nya mengumpulkan mangkok bakso yang sudah ditinggal pembeli, “petugas” yang mengisi ulang kecap, sambal, san juga saos adalah tukang es-degan dan tukang parkir terkadang juga bantu-bantu cuci mangkoknya sekalian. Intinya karena saling menguntungkan, mereka tak sengan untuk saling membantu sesama walaupun sebenarnya bukan bagian dari pekerjaan mereka. 

Kalo lagi di Malang bisa langsung ke TKP atau pun kalo nanti mampir bisa langsung membuktikannya sendiri. Recommended pokoknya buat para pecinta kuliner :D

 

Salam Kuliner!

Malang, 30 Januari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun