Pergi darimu ternyata tak menyelesaikan semua perasaan
Rasa yang terlanjur ada sekaligus yang terlanjur menyiksa
pergi malah membuat membuatku semakin sengsara dikejar-kejar perasaan
walau sebenarnya yang perlu aku lakukan hanya merelakannya
merelakan perasaanmu yang telah hilang terhadapku
perasaanku yang terpaksa aku buat ada
yang terus kupaksa tetap indah dan tetap menjadi harapan
walau pada kenyataanya hanya harapan semu tak berujung waktu penantiaanya
ya memang…
aku sepeti menyirami bunga layu
bunga yang dulunya indah
kemudian layu seketika di rengut kenyataan
bukan kekurangan perhatian atau cinta
tiba-tiba saja warnanya luntur
lama kelamaan mati dan tak harum lagi
ia lebih memilih mati di taman cintaku daripada terus hidup
dengan masa depan yang tak menentu
ia lebih memilih pergi menerbangkan serbuk sarinya
mencari taman-taman lain yang lebih menjanjikan kepastian
walau kamu sudah tinggal di taman lain yang lebih nyaman untukmu
aku tetap disini
dikejar-kejar perasaan masa lalu
yang tak pernah mau pergi barang sedetik
entah karena dia mengikatku dengan kencang
atau malah aku yang tak mau melepaskan belenggu kenangan
24 oktober 2015
Â
Sumber Gambar: Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H