Berikut adalah salah satu contoh puisi Yunus Emre yang mencerminkan pandangannya tentang cinta dan kemanusiaan:
"Kasih yang kau rindukan adalah dirimu sendiri."
"Kenali dirimu, di sanalah Tuhan bersemayam."
"Manusia yang mengenal dirinya adalah manusia sejati."
"Manusia yang mengasihi, dialah yang dekat dengan Tuhan."
Dalam puisi ini, Yunus Emre mengajak manusia untuk mengenal dan mengasihi diri mereka sendiri, karena dari sanalah hubungan yang sejati dengan tuhan bermula. Ia percaya bahwa kedekatan dengan Tuhan diperlu dicari di tempat yang jauh, tetapi cukup dengan mengenali hati dan jiwa kita sendiri.
Pengaruh Yunus Emre dalam Sastra dan Pemikiran Islam
        Yunus Emre dianggap sebagai pelopor dalam perkembangan sastra Turki. Bahasa yang digunakannya dalam puisi adalah bahasa rakyat, yang kemudian menjadi cikal bakal bagi bahasa sastra Turki yang lebih kaya dan merakyat. Selain itu, gaya bahasanya yang sederhana namun bermakna juga memberikan pengaruh besar terhadap sastra sufi dan sastra Islam pada umumnya. Gaya ini banyak diikuti oleh penyair-penyair sufi lainnya yang datang setelahnya.
        Bahkan hingga kini, karya-karya Yunus Emre tetap dipelajari dan dihormati di Turki serta banyak negara Islam lainnya. Pemerintah Turki modern menganggap bahwa Yunus Emre sebagai pahlwan budaya, dan pada tahun 1991, UNESCO merayakan peringatan 750 tahun kelahirannya sebagai penghormatan atas kontribusinya dalam budaya dan pemikiran dunia. Karya-karyanya diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menjadi inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya di kalangan umat Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat luas yang mencari nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan.
Â