Mohon tunggu...
Risalah
Risalah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai saya Mahasiswa!

Halo saya memiliki kegemaran membaca buku dan menonton serial! Hai, saya pernah menjadi kontributor di klob.id. kemudian belajar selama satu bulan di pare dengan fokus Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. Selang beberapa waktu saya kembali ke Pare unntuk memperdalam bahasa Inggris. Saat ini saya tengah mempersiapkan beberapa jurnal artikel yang berfokus pada Bahasa dan Sastra Indonesia. Beberapa jurnal artikel saya telah terbit secara daring. Saya memiliki usaha jasa Turnitin.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Rintik Sedu, Kisah-Kisah Perempuan yang Jatuh Cinta dan Ragu

3 November 2023   18:06 Diperbarui: 3 November 2023   18:19 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Rintik Sedu, nama pena dari Nadhifa Allya Tsana yang menyajikan karya-karya romansa muda yang digemari remaja. Rintik Sedu mampu memainkan kata dengan sempurna, mewakili perasaan orang-orang yang kesulitan mengungkapkan lewat kata. Berbagai karya disuguhkan Rintik Sedu dalam berbagai medium. Karya-karya Rintik Sedu dalam medium novel yang telah terbit dan banyak disenangi yakni Kata dan Geez & Ann, kedua novel tersebut sukses mencuri perhatian, sehingga dikembangkan ke dalaam bentuk audio visual. Kemudian kepiawaian Rintik Sedu dalam merangkai kata ditunjukkan melalui Podcast. 

Rintik Sedu membawa cerita-cerita baru dalam podcast-nya yang bertajuk Kuas, Kanvas, dan Bulan Kesepian, Biru, dan Bahasa Naya. Selain tiu Rintik Sedu juga  menulis cerita-cerita pendek yang diunggah di  website milik Ritnik Sedu. Baru-baru ini, karya terbaik Rintik Sedu Pukul Setengah Lima terbit dan kembali mendapatkan respons positif dari pembaca.

Hal yang khas yang ditemui dalam ceirta-cerita Rintik Sedu adalah bagaimana secara konsisten hadirnya tokoh sentral perempuan yang mengalami perasaan ragu terhadap cinta yang datang. Tokoh-tokoh perempuan tersebut kerap berada pada suatu pilihan yang sulit. Umumnya, penulis juga melihat fenomena yang terjadi di sekitar. Dalam konsep sosiologi sastra, terdapat fokus kajian yang berfokus pada latar belakang penulis atau fokus pada pengarang, sebab suatu karya diyakini sedikit banyak memperoleh atau merupakan representasi dari penulis.

Belum dapat dijawab bagaimana bentuk alasan pasti Rintik Sedu membawa tokoh-tokoh perempuannya pada polemik percintaan. Mungkin saja itu representasi dari perasaan Rintik Sedu atau dari peristiwa yang pernah disaksikan. Namun, yang terpenting bagaimana Rintik Sedu mampu memberikan dampak positif bagi para pembacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun