Rintik Sedu, nama pena dari Nadhifa Allya Tsana yang menyajikan karya-karya romansa muda yang digemari remaja. Rintik Sedu mampu memainkan kata dengan sempurna, mewakili perasaan orang-orang yang kesulitan mengungkapkan lewat kata. Berbagai karya disuguhkan Rintik Sedu dalam berbagai medium. Karya-karya Rintik Sedu dalam medium novel yang telah terbit dan banyak disenangi yakni Kata dan Geez & Ann, kedua novel tersebut sukses mencuri perhatian, sehingga dikembangkan ke dalaam bentuk audio visual. Kemudian kepiawaian Rintik Sedu dalam merangkai kata ditunjukkan melalui Podcast.Â
Rintik Sedu membawa cerita-cerita baru dalam podcast-nya yang bertajuk Kuas, Kanvas, dan Bulan Kesepian, Biru, dan Bahasa Naya. Selain tiu Rintik Sedu juga  menulis cerita-cerita pendek yang diunggah di  website milik Ritnik Sedu. Baru-baru ini, karya terbaik Rintik Sedu Pukul Setengah Lima terbit dan kembali mendapatkan respons positif dari pembaca.
Hal yang khas yang ditemui dalam ceirta-cerita Rintik Sedu adalah bagaimana secara konsisten hadirnya tokoh sentral perempuan yang mengalami perasaan ragu terhadap cinta yang datang. Tokoh-tokoh perempuan tersebut kerap berada pada suatu pilihan yang sulit. Umumnya, penulis juga melihat fenomena yang terjadi di sekitar. Dalam konsep sosiologi sastra, terdapat fokus kajian yang berfokus pada latar belakang penulis atau fokus pada pengarang, sebab suatu karya diyakini sedikit banyak memperoleh atau merupakan representasi dari penulis.
Belum dapat dijawab bagaimana bentuk alasan pasti Rintik Sedu membawa tokoh-tokoh perempuannya pada polemik percintaan. Mungkin saja itu representasi dari perasaan Rintik Sedu atau dari peristiwa yang pernah disaksikan. Namun, yang terpenting bagaimana Rintik Sedu mampu memberikan dampak positif bagi para pembacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H