Mohon tunggu...
Rara Ekawati
Rara Ekawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sukses itu berawal dari setiap tantangan, bukan dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Moderasi Serta Toleransi Beragama Dalam Membangun Keharmonisan Hidup Bermasyarakat

12 Mei 2023   12:39 Diperbarui: 12 Mei 2023   12:41 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam konteks kebhinekaan, moderasi beragama berperan penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Negara Indonesia kaya akan keberagaman yang meliputi budaya, adat istiadat atau tradisi, suku atau etnis, bahasa dan agama. Dalam masyarakat multikultural seperti itu sering terjadi ketegangan dan konflik antar kelompok yang mempengaruhi keharmonisan hidup. Oleh karena itu untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia yaitu, salah satu caranya dengan moderasi beragama. Moderasi beragama adalah perilaku atau sikap atau pemikiran yang dapat bertindak sebagai mediator untuk menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan agama, sehingga masalah yang muncul menemukan jalan keluar dengan menghindari ekstrem dan kejahatan.

Jika moderasi beragama dikembangkan dengan baik, maka dapat menjaga keharmonisan antar umat beragama, terutama untuk kehidupan sosial yang harmonis. Sederhananya, moderasi beragama dapat dipahami sebagai sikap dan perilaku yang selalu berbuat adil. Moderasi beragama juga bisa disebut dengan cara hidup untuk saling menghargai, saling menghormati, saling mendengarkan tentang agama dan kepercayaan masing-masing. Tujuannya adalah untuk mencari pertemuan atau titik tengah dalam ajaran agama bukan untuk meningkatkan perbedaan agama dan ajaran agama.

Moderasi beragama juga merupakan kebutuhan semua orang di muka bumi. Oleh karena itu, pemeluk semua agama harus selalu memilih jalan tengah agama. Moderasi beragama berperan sebagai perekat semangat beragama untuk melihat manfaat kehidupan yang rukun, damai dan toleran dalam sebuah bangsa yang maju. Dengan demikian, kami berharap seluruh umat beragama di Indonesia dapat menerapkan konsep moderasi beragama untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama. Konsep moderasi beragama juga mengajarkan bahwa setiap orang berhak memilih dan menjalankan agamanya sendiri tanpa tekanan dari pihak lain.

Pentingnya moderasi beragama terletak pada kemampuan yang dapat memperkuat ilmu agama dalam kehidupan bermasyarakat, mencerdaskan kehidupan dalam keberagaman dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, moderasi beragama yang moderat dapat diharmonisasikan di tengah masyarakat yang majemuk. Selain itu, moderasi beragama juga mengajarkan pentingnya kerjasama antar umat beragama lain. Kemudian untuk menerapkan konsep moderasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, diantaranya dengan cara: menghormati perbedaan dan keyakinan agama lain, meningkatkan pemahaman toleransi dan menghindari kesalahpahaman, menjaga sikap tenang, tidak mudah terprovokasi yang dapat menyebabkan konflik dan menjaga keharmonisan hubungan sesama masyarakat.

Oleh karena itu, yang diperlukan adalah sikap beragama yang moderat berupa pengakuan terhadap keberadaan pihak lain, toleransi yang menghargai perbedaan keyakinan, sikap yang menghargai perbedaan pendapat dan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan atas nama agama, dan penerimaan terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang ada berlaku di masyarakat. Selain itu, peran masyarakat serta tokoh-tokoh penting agama juga diperlukan untuk mengembangkan moderasi beragama dalam masyarakat demi kerukunan dan perdamaian.

Keberhasilan moderasi keagamaan tercermin dari tingginya tingkat toleransi terhadap sesama manusia, ketahanan terhadap kekerasan oleh individu maupun kelompok, serta kemampuan menerima tradisi keagamaan apapun.Toleransi dalam konteks moderasi beragama melibatkan kemampuan untuk menghormati perbedaan keyakinan dan agama orang lain dan memberikan kebebasan untuk mengekspresikan keyakinan mereka tanpa rasa takut atau tekanan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan setiap individu, sekaligus memperkaya kehidupan bersama dalam masyarakat yang beragam. Maka dapat disimpulkan melalui toleransi kita dapat menjaga kerukunan antar umat beragama.

Sebagai contoh moderasi beragama dalam indikator toleransi, kita dapat melihat bagaimana masyarakat Indonesia menjalani kesehariannya dengan menghargai dan menghormati berbagai hari raya keagamaan. Salah satu contonya ketika umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri, umat agama lain ikut serta berbagi kebahagiaan dan kebersamaan, seperti saling memberi ucapan selamat. Hal yang sama juga terjadi ketika umat beragama lain merayakan hari besar tersebut.

Selain itu, toleransi juga tercermin dari cara masyarakat menyikapi perbedaan tradisi dan jenis ibadah yang ada di Indonesia, mereka saling menghormati, mengontrol suara dan tidak mengganggu kegiatan ibadah yang sedang berlangsung. Hal ini menciptakan suasana yang mendukung kegiatan keagamaan dan mempererat hubungan persaudaraan antar umat beragama.

Contoh lain dari toleransi dalam moderasi beragama adalah saling menghargai hak individu untuk memilih keyakinan dan gaya hidup mereka. Tidak jarang pernikahan beda agama dilakukan dengan rukun dan saling menghormati. Baik keluarga maupun masyarakat sekitar mendukung dan menghormati keputusan pasangan tersebut untuk melangsungkan perkawinan dengan tetap menjaga keyakinan dan agama masing-masing. Ini adalah demonstrasi nyata toleransi dalam kehidupan sehari-hari dan bukti bahwa moderasi beragama dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun