Mohon tunggu...
Kanugrahayuning Bethari
Kanugrahayuning Bethari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta

Menyukai hal-hal terkini terkait dengan musik dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Penurunan Angka Kematian Ibu melalui Kerjasama Indonesia-Jepang

12 Juni 2023   11:59 Diperbarui: 12 Juni 2023   12:01 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JICA (Japan International Cooperation Agency) adalah sebuah badan pemerintah Jepang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program kerjasama internasional Jepang di bidang pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sejak akhir tahun 1960-an, fokus bantuan Jepang di Indonesia telah berorientasi pada peningkatan layanan dasar dalam sektor kesehatan. Upaya ini mencakup upaya perbaikan rumah sakit dan peningkatan sistem pendidikan bagi tenaga kerja di bidang kesehatan. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1980-an, fokus bantuan tersebut bergeser ke pendekatan tematik yang bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang ada pada masa itu. Tema-tema yang diutamakan termasuk keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak, kesehatan masyarakat, penanggulangan penyakit menular, serta keamanan obat dan makanan.

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular baru yang menjadi isu global, kerjasama teknis juga diperkuat. Tim Bantuan Darurat Jepang dikirim dengan segera setelah munculnya kasus pertama Flu Burung pada manusia pada tahun 2005. Pada tahun 1990-an, Jepang juga memberikan kontribusi dalam memajukan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pendirian dan dukungan operasional Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD).

Setelah implementasi sistem jaminan kesehatan nasional di Indonesia pada tahun 2014, Jepang berbagi pengalaman dan pengetahuannya mengenai sistem jaminan sosial dan pengoperasiannya. Hal ini merespons antusiasme yang ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia terkait hal tersebut. Sebagai hasilnya, dimulailah bantuan dalam memperkenalkan secara menyeluruh sistem kualifikasi tenaga kerja dan jaminan sosial di Indonesia.

Bantuan Jepang secara bertahap mengalami penurunan skala karena kemajuan indikator kesehatan dan perawatan medis di Indonesia. Meskipun demikian, Indonesia diyakini menghadapi masalah umum yang serupa dengan Jepang, seperti beban ganda dari penyakit menular dan tidak menular, serta penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup dan peningkatan jumlah populasi lanjut usia. Oleh karena itu, kerjasama yang memanfaatkan pengalaman Jepang tetap dibutuhkan.

Kerjasama kesehatan antara Indonesia dan Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency) telah memberikan hasil yang signifikan, di antaranya:

  • Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui perbaikan fasilitas rumah sakit. Sebanyak lima rumah sakit negeri kelas A dan 13 rumah sakit umum negeri kelas B dan C telah diperbaiki. Selain itu, pendidikan keperawatan dan sistem pendidikan di empat fakultas kedokteran universitas juga mengalami peningkatan melalui kerjasama ini.
  • Pengenalan dan penyebaran Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) juga merupakan hasil kerjasama JICA. Buku KIA diperkenalkan pada tahun 1993 dan telah digunakan secara luas di Indonesia. Pada tahun 2004 diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan yang mendorong penggunaan Buku KIA bagi ibu hamil. Pada tahun 2006 buku tersebut sudah tersebar di seluruh Indonesia. Menurut survei dari Kementerian Kesehatan, dipastikan bahwa dibandingkan dengan ibu yang tidak menggunakan Buku KIA, ibu yang menggunakannya lebih memilih persalinan yang ditangani oleh ahli medis, melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah persalinan, serta mendapatkan vaksinasi. Kemudian, Indonesia berkontribusi terhadap pengenalan dan penyebaran Buku KIA di negara lain melalui pelatihan di negara ketiga yang dimulai pada tahun 2007, yang bertujuan untuk memperkaya kualitas pengalaman pelatihan Indonesia. Hal ini telah meningkatkan pengetahuan ibu, dan mendorong untuk menggunakan pelayanan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak. Hal ini mendorong peningkatan layanan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, terutama dalam hal persalinan yang aman dan vaksinasi anak. Hasilnya dapat dilihat dari penurunan angka kematian ibu dari 430 per 100.000 kelahiran anak pada tahun 1990 menjadi 126 per 100.000 kelahiran anak pada tahun 2015 (berdasarkan data dari WHO).
  • Produksi vaksin domestik juga berhasil dicapai dalam kerjasama ini. Indonesia berhasil memproduksi vaksin oral polio (OPV) dan vaksin campak dengan jumlah yang signifikan. Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, vaksin tersebut juga diekspor ke 136 negara melalui pengadaan UNICEF.
  • Berkontribusi dalam memajukan penyandang disabilitas di masyarakat, melalui penyediaan BBRVBD. Hingga tahun 2016 telah melahirkan 1.943 orang lulusan, 64% diantaranya sudah mendapatkan pekerjaan/ membuka lapangan kerja sendiri. Hal ini mendorong para penyandang disabilitas untuk mandiri.
  • Sebagai bagian dari program kerjasama teknis dari tahun 2018 hingga 2023 dengan Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Indonesia, JICA menyerahkan 3.276 termometer digital infra merah non-kontak untuk memperkuat pelayanan kesehatan ibu dan anak di 1638 puskesmas di Indonesia. Termometer digital infra merah non-kontak yang disediakan diharapkan dapat digunakan di fasilitas kesehatan untuk kegiatan layanan kesehatan terkait COVID-19 dan lainnya termasuk kesehatan Ibu dan Anak. Model yang dipilih adalah MC-720 yang dibuat oleh OMRON, produsen peralatan medis terkemuka Jepang, yang terkenal dengan kualitas dan layanan purna perawatannya yang sangat baik.
  • JICA juga melakukan kerjasama dengan PT. KAO Indonesia, perusahaan bahan kimia dan barang konsumsi global asal Jepang, melalui JICA Indonesia Campaign for Better Hygiene, memberikan 1.600 set paket perlengkapan kebersihan kepada Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas di 5 provinsi. Paket terdiri dari tas berlogo JICA yang berisikan barang-barang kebersihan pilihan seperti sabun cuci tangan, hand-sanitizer, masker yang bisa dicuci, dan alat makan. Juga termasuk dalam paket ini adalah materi informasi yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan untuk pencegahan COVID-19. Tujuan dari kerjasama ini adalah membantu petugas kesehatan dalam menghadapi dampak pandemi.

Melalui kerjasama JICA, Indonesia dan Jepang telah mencapai berbagai hasil yang positif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit, pemberdayaan masyarakat, dan penanggulangan pandemi.

Sumber :

https://www.jica.go.jp/indonesia/indonesian/office/others/press201103.html

https://www.jica.go.jp/publication/pamph/region/ku57pq00002izqzn-att/indonesia_development_ind.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun