Indonesia memiliki batik dan batik milik Indonesia. Setiap masyarakat dapat mengenakan batik kapan saja dan di mana saja tanpa batasan kasta. Bahkan orang non-Indonesia pun suka mengenakan kain batik. Inilah sebabnya mengapa batik sering dijadikan oleh-oleh khas Indonesia karena batik dapat dikenakan oleh semua kalangan di dunia.
 Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa batik bukan hanya sebuah hasil karya, melainkan dalam setiap titik, gambar, dan lembar terdapat cerita dan filosofi yang dalam.Â
Untuk itu, filosofi dan cerita itulah yang harus sering diceritakan, sehingga
dunia akan lebih memahami dan mengapresiasi karya tersebut.
"Tugas para diplomat untuk menceritakan cerita dan filosofi tersebut dan menyampaikan, story-telling kepada dunia mengenai setiap lembar kain batik Indonesia dan filosofinya," katanya.Â
Dia menilai diplomasi budaya tentunya sebagai alat mengenalkan lebih jauh Indonesia dan bisa mendukung diplomasi ekonomi. Seperti Jepang, Amerika Serikat dan Eropa yang menjadi negara tujuan ekspor utama batik Indonesia. Karena memiliki potensi yang besar sekaligus menjadi identitas bangsa, maka industri batik harus terus di dukung, yang seharusnya juga berdampak pada pertumbuhan kontribusi industri batik terhadap perekonomian Indonesia.
Sumber :
https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/Repositorys/batik/
https://www.antaranews.com/berita/2430589/menlu-sebut-batik-sebagai-soft-power-diplomasi-indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H