Mohon tunggu...
Rara AfrikaCitra
Rara AfrikaCitra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam

saya sangat menyukai hal baru berbau seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekilas Artikel: Tunarungu di Masyarakat

30 Januari 2024   23:56 Diperbarui: 31 Januari 2024   00:06 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah bagian berharga dari masyarakat yang dalam perjalanan perkembangannya mungkin di hadapkan dengan tantangan yang unik. Salah satu kelompok ABK yang seringkali menghadapi perjalanan hidup yang berbeda adalah anak Tunarungu. Meskipun memiliki keterbatasan pendengaran, ABK tunarungu memiliki kekuatan dan potensi yang patut diakui dan dikembangkan.

Ternyata anak berkebutuhan khusus itu bukan sekedar mempunyai kekurangan, tapi justru mempunyai kelebihan yang jarang kita ketahui. Seperti misalnya anak yang Tunarungu memiliki kepekaan visual yang sangat tinggi, karena keterbatasan pendengaran seringkali menguatkan kemampuan visual ABK tunarungu.

Dalam hasil miniriset yang pernah penulis lakukan, Tunarungu ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat, tidak hanya mengetahui kebutuhan khusus yang di butuhkan oleh tunarungu, masarakat juga secara umum mengetahui jenis pendidikan yang cocok untuk tunarungu dan bagaimana cara berkomunikasi dengan tunarungu.

Tunarungu, atau orang yang mengalami gangguan pendengaran, menggunakan berbagai jenis komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Salah satu bentuk komunikasi yang digunakan adalah $ Bahasa isyarat,$  yang dimana bahasa isyarat adalah sistem komunikasi visual yang menggunakan gerakan tangan, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah untuk menyampaikan makna atau pesan.

Surah Al-Baqarah (2:286)

ni seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Dalam ayat tersebut mencerminkan konsep bahwa Allah memberikan ujian sesuai dengan kemampuan setiap individu dan mengajarkan umatnya untuk memohon ampun dan perlindungan dari beban yang terlalu berat.

Surah Al-Baqarah (2:155):

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

Ayat ini menyiratkan bahwa ujian-ujian seperti ketakutan, kelaparan, atau kekurangan dapat menjadi bagian dari ujian hidup, dan orang-orang yang sabar akan mendapatkan pahala.

Setiap individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, memiliki hak atas pendidikan dan perkembangan pribadi. Islam menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kesempatan kepada semua individu untuk berkembang sesuai dengan potensinya.

Dengan memahami konsep ini, kita semua diharapkan untuk membentuk masyarakat yang inklusif, adil, dan peduli terhadap individu dengan disabilitas. Kita semua sama, kita adalah makhluk Allah yang diciptakan sama derajatnya.

Berpartisipasi dalam membentuk masyarakat inklusif merupakan tanggung jawab bersama. Ada banyak langkah yang dapat diambil oleh individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan:

Pendidikan dan Kesadaran:

  • Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berbagai difabilitas dan kebutuhan individu dengan difabilitas.

Fasilitas dan Aksesibilitas:

  • Memastikan bahwa fasilitas umum, transportasi, dan lingkungan dapat diakses oleh semua, termasuk orang dengan difabilitas.

  • Mendukung proyek-proyek pembangunan yang memperhatikan desain yang ramah disabilitas.

Menghilangkan Stigma dan Diskriminasi:

  • Mendukung kampanye anti-stigma dan anti-diskriminasi.

  • Mendorong media untuk memberikan representasi yang positif dan inklusif terhadap individu dengan difabilitas.

  • Membangun budaya organisasi yang menerima dan menghargai keberagaman, termasuk difabilitas.

Membuka Peluang Pendidikan:

  • Memastikan bahwa pendidikan inklusif tersedia dan dapat diakses oleh semua anak, tanpa memandang kemampuan atau difabilitas.

  • Mendukung program beasiswa atau bantuan keuangan untuk individu dengan difabilitas dalam mengejar pendidikan mereka.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, setiap individu dapat berperan dalam membentuk masyarakat yang inklusif, menghormati keberagaman, dan memastikan bahwa hak-hak dan kebutuhan semua orang dihargai dan diperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun