Angkringan, gerobak sederhana dengan tenda plastik dan asap mengepul, telah menjadi ikon kuliner khas Indonesia, khususnya Yogyakarta. Di balik kesederhanaannya, angkringan menyimpan cerita dan semangat wirausaha para pemiliknya.
Berkesempatan berbincang dengan Ibu Moen, pemilik angkringan "Angkringan Pak Moen" yang telah berjualan kurang lebih 3 tahun, mengantarkan kita pada kisah inspiratif tentang kegigihan dan kecintaan pada kuliner tradisional.
Mengawali Usaha dengan Mengikuti Event
Ibu Moen memulai usahanya dengan modal seadanya. Beliau terinspirasi membuat usaha angkringan karena beliau memiliki 2 orang anak. Beliau ingin mengajarkan kepada anak anaknya untuk memanfaatkan waktu luang untuk mencari uang. Dengan tekad kuat dan kerja keras, Ibu Moen membangun usahanya dari nol. Berbeda dengan angkringan pada umumnya beliau membuka angkringannya hanya saat event event tertentu seperti event kemarin yang saya temui di “Ekspose Produk Usaha Mikro”
Awalnya ibu moen berjualan minum minuman seperti wedang, teh dan kopi namun seiring berjalannya waktu, Ibu Moen mulai menambah variasi menu, seperti nasi kucing, sate usus, dan aneka lauk pauk. Beliau juga memperhatikan kebersihan dan kenyamanan angkringannya agar menarik minat pelanggan.
Menemukan Keunikan dan Ciri Khas
“Angkringan Pak Moen” ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari angkringan lain. Beliau menggunakan gerobak kayu dengan desain klasik dan lampu petromak yang memberikan suasana hangat dan tradisional. Meskipun hanya ada di event event tertentu saja namun angkringan pak moen berhasil menarik banyak pembeli karna ciri khasnya.
Selain itu, “Angkringan Pak Moen” juga terkenal dengan keramahannya kepada pelanggan. Beliau selalu menyempatkan diri untuk berbincang dan mendengarkan cerita para pelanggannya. Hal ini membuat para pelanggan merasa nyaman dan betah berlama-lama di angkringan Bu Moen. Angkringan pak Moen yang awalnya hanya ikut dalam event saja, saat ini sudah buka di daerah bangunjiwo kasongan.
Tantangan dan Kegigihan Berwirausaha
Berjalannya usaha bukan tanpa hambatan. Bu Moen memulai usahanya pada saat COVID-19 sedang melanda. Beliau membuat angkringan tersebut karena melihat anak anaknya sering berkumpul di teras rumah beliau. Dengan melihat peluang tersebut beliau berfikir untuk membuat angkringan.
Pada awalnya Omzet penjualannya hanya sedikit. Namun, Ibu Moen tidak patah semangat. Beliau berinovasi dengan menawarkan layanan pesan antar dan take away. Beliau juga aktif mempromosikan angkringannya melalui media sosial.
Tak hanya berhenti disana, Bu Moen juga mengenalkan angkringannya melalui banyak event event pengenalan usaha mikro. Hal ini berpeluang besar bagi Bu Moen untuk lebih menonjolkan ciri khas angkringannya agarlebih di kenal dengan Masyarakat luas.
Dari Usaha dan kegigihan itupun Bu Moen berhasil membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Angkringan Bu Moen ramai dikunjungi pelanggan Ketika di event event yang dihadiri Bu Moen. Beliau pun bersyukur atas apa yang telah beliau raih hingga saat ini.
Bu Moen sempat berkata “saya harap anaksaya bisa terus meneruskan usaha yang telah saya bangun dari 0 ini, saya ingin anak saya belajar membangun usahanya dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah iya mulai. Apa yang di impikan dan di usahakan insyaallah akan terjadi jika kita gigih dalam usaha mendapatkannya.” Pesan yang ia sampaikan untuk anaknya dapat kita ambil baiknya bahwa apa yang kita inginkan pasti akan tercapai apabila kita gigih untuk mendapatkannya.
Pesan untuk Calon Wirausaha
Bagi para calon wirausaha, Bu Moen memberikan pesan untuk selalu memiliki tekad yang kuat, pantang menyerah, dan selalu berinovasi.
"Memulai usaha memang tidak mudah, tapi jangan takut untuk mencoba. Selalu belajar dan beradaptasi dengan keadaan. Yang terpenting, jangan lupa untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan," ujar Bu Moen penuh semangat.
Kisah Bu Moen merupakan bukti bahwa dengan tekad, kerja keras, dan inovasi, wirausaha dapat meraih kesuksesan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. “Angkringan Pak Moen” tidak hanya menjadi tempat untuk menikmati kuliner, tetapi juga menjadi simbol semangat wirausaha dan keuletan dalam membangun usaha di tengah berbagai tantangan. Dengan berusaha dan terus berinovasi kita sebagai generasi penerus bangsa pasti bisa meneruskan budaya leluhur kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H