Penulis juga memperingatkan mereka untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap asri dan nyaman ditinggali. Agar mereka dapat menerapkan apa yang mereka tulis tentang penghijauan, penulis meminta mereka untuk menanam salah satu jenis tanaman di rumah dan melaporkan pertumbuhan serta perkembangan tanaman tersebut di hari mereka masuk Pramuka – penulis mengajar Pramuka setiap hari Jum’at di sekolah tersebut.
Jujur saja, penulis mengakui ada yang kurang di kota yang dikenal dengan nama Solo Berseri. Selama empat tahun lebih penulis tinggal di kota tersebut, masih juga merasakan panas, walaupun sebenarnya juga ada tempat dimana mendapatkan udara sejuk, dan hawa yang rindang ketika duduk-duduk dibawah pohon.
Anak-anak yang tinggal di sekitar sekolahan pun juga merasakan bahwa penghijauan di kota Solo masih kurang. Seringkali mereka juga mengeluhkan rasa panas sebelum matahari tepat berada di ubun-ubun kepala. Mungkin hanya ini yang dapat penulis tuliskan tentang harapan untuk bumi ini, khususnya kita yang memang selalu menetap di bumi. Semoga harapan-harapan tentang penghijauan di kota segera terwujud seperti yang mereka tuliskan dan harapkan. Karena sesungguhnya alam memberikan keindahan yang dapat manusia rasakan dan menikmati suguhan murni dari alam.
Selamat Hari Bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H