Mohon tunggu...
Rara Avis
Rara Avis Mohon Tunggu... -

Pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renjana

14 Desember 2017   10:52 Diperbarui: 14 Desember 2017   10:56 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Renjana menggambar langit tak berbatas

Kelana mencari jawab

Terjerembab kaki berat

Ego diri membara 

Lupa makna dan hal nyata
*

Renjana melantun tembang

Belokkan getir hidup

Terayun sukma khayal

Semakin jauh dengan zaman

*
Inilah sketsa insan

Tatkala ragukan diri

Tak berjejak tak terlacak

Bagai rumput terkena api

Yang  hangus tak berguna

*
Renjana bagi sesiapa

Sbagai kekuatan tiada tara

Tuntun karya semakin nyata

Tunjukkan langkah pasti

Menuju dunia baru
*

Semua kan berseru

Aku mau ikutimu

Hai para bijak bestari

Hidupku pun tak lagi semu

Dalam karya kunyalakan api

Kehidupan bagi negeri.

*

Renjana serupa pelangi

Namun bisa menjadi api

Lain kali menggelitiki kalbu

Lain waktu membuatmu jemu

*

Renjana, Renjana, Renjana

Kuingin menggegammu dalam tanganku

Bekal abadi amalan sejati

Ini soal perjalanan dan niat

Ini bukan lagi citra sesaat

Aku adalah renjanaku

Aku buktikan renjana sejatiku

Selalu.

|RaraAvis-Desember hari ke-14|

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun