Setetes air merentang asa
Kau menangis menekuri pembaringanku
Delapan belas bulan hitungan ingatan
Tabungan tinggal nama, tanah pun ku tak berpunya lagise
Tergadai sudah penunda mati
Ku tak berdaya melihat deras airmatamu
Meratapi bayangan mati
Menurut berita dokter kemarin ini
***
Bila air jadi pantangan
Satu tetes di sudut bibir menoreh pilu
Isak tangismu semakin menyengal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!