Dulu, aku begini
Bermimpi agar begitu
Lalu begitu aku menjadi seperti kini
Kala semua sudah berganti
Tak kukenali lagi
Kukehilangan diri
Juga mimpi itu
Mana yang sejati?
Dan juga yang palsu?
Bisakah kautahu?
Diriku?
Di manakah kesejatian itu?
***(())***
Mungkin selama ini kuberjalan mengambang
Di atas awan bayangan kemenangan
Meniti tali bergerigi
Memerosotkan nyali
N’tuk kembali menelusuri hati dan janji
Keteguhan seakan runtuh
Lalu kekosongan melolong sepenuh resah
Menggema bertalu-talu
Jauh di lubuk kalbu
***(())***
Jalan berkabut membuatku ciut
Menelusuri sungai dan anak sungai-Mu
Memberi tanda tujuanku
Di mulut hutan itu kuterjerembab
Sulur merayu menjerat s’babkan penat
Ku tak berdaya berada dalam cengkeraman singa jejadian
Siap menerkam dan mengoyak habis ragaku
Lidah melawan kelu
Batin meradang kesia-siaan
Lumpuh sudah sang waktu
Meleburkan asa menggebu
Tidak, oh tidak
Di manakah aku?
Ke mana jalan sejatiku?
Kembalikan diriku pada yang sejati
Sang Aku.
***(())***
*Penghujung bulan menghujan*
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI