Hartakara itu tuhanmu
Â
Malu aku melihatmu
Kasihan pada pemujamu
Meratap, mendekap kaki busukmu
Kau! Yang mampu mengeluarkan air mata buaya.
Kau, berwastra emas bertingkah melata.
Enyahlah dari istana itu.
Aku burung langka kan mematukmu.
Dalam dengkur tidurmu.
(Rara Avis)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!